Merdeka.com - Setelah menunggu lama tanpa kejelasan akhirnya Garuda Indonesia memutuskan untuk membatalkan terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma. Direksi Garuda beralasan, langkah itu diambil karena ingin memperkuat Citilink yang sudah beroperasi di sana.

Garuda akan memberikan slotnya di Bandara Halim kepada Citilink. Sehingga, total slot penerbangan untuk Citilink nantinya berjumlah 9.

"Karena mereka kan baru berapa flight di sana, kalau ditambah lagi itu lebih baik lagi, rencananya yang kita inginkan itu biar di sana mereka lagi, jadi total 9 slot," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar usai rapat pimpinan jajaran kementerian BUMN di Garuda Maintenance Facilities (GMF), Cengkareng, Tangerang, Kamis (24/4).

Emir mengaku akan memaksimalkan peran Citilink melayani penerbangan masyarakat dari Bandara Halim Perdanakusuma. Sementara itu Garuda Indonesia tetap setia di Bandara Soekarno-Hatta. "Jadi kan kita Citilink sudah ke sana, tentunya kita akan maksimalkan itu," jelasnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengklaim kepadatan Bandara Soekarno-Hatta sudah berkurang jika dibandingkan beberapa waktu lalu. Menurutnya, Bandara Cengkareng sudah ditata dengan baik. Landasan dua sudah dimanfaatkan secara maksimal untuk penerbangan.

"Dan memang di Cengkareng relatif lebih baik karena pemaksaan terhadap pesawat-pesawat yang tidak mau terbang di landasan dua. Sekarang, dipaksa sudah harus mau di landasan dua. Dulu kan banyak yang ngomong enggak mau, dan minta di landasan satu," jelas Dahlan.

Menurutnya, keberadaan AirNav dengan tugas menyeimbangkan landasan satu dan dua, terbukti efektif. Antrean pesawat hanya 4-5 unit. Padahal sebelumnya sampai 14 armada. Terlepas dari itu, Dahlan menyadari ada konsekuensi dari kebijakan yang dibuatnya. Yakni jarak turun pesawat di landasan II lebih jauh dari terminal.

"Ini semacam senjata makan tuan, ya saya terima karena konsekuensi aturan. Mungkin sekarang urgensinya enggak. Mempercepat keluar landasan dan masuk landasan," jelasnya.