Alasan kenapa saham syariah melejit dibanding IHSG
Merdeka.com - Otoritas Bursa Efek Indonesia meminta perbedaan pertumbuhan indeks saham syariah yang lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan, jangan dikomparasi satu sama lain. Hal ini karena bedanya komponen dan jumlah emiten yang melantai.
"Saham syariah hanya mencakup saham yang memenuhi kriteria syariah saja dengan pertimbangan dewan syariah nasional MUI," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito di Jakarta, Senin (16/4).
Dia mengatakan penurunan pertumbuhan IHSG, dimungkinkan karena turunnya saham non syariah. Sedangkan, harga saham syariah sedang naik. Selain itu, naik-turun indeks gabungan dipengaruhi oleh bobot dari saham yang diperdagangkan. "Makin besar bobot yang naik, akan membuat IHSG naik. Dan sebaliknya," jelasnya.
Ito mencontohkan, saham perbankan konvensional yang tidak masuk indeks syariah tapi masuk IHSG, secara otomatis, akan mempengaruhi pertumbuhan indeks. "Sementara indeks syariah tidak turun malah justru bisa naik," katanya.
Sejak diluncurkan 12 Mei tahun lalu, indeks syariah mencatatkan perkembangan sebesar 12,72 persen. Sedangkan perkembangan indeks gabungan hanya tercatat 8,69 persen dan LQ 45 hanya 4,58 persen.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaIHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca SelengkapnyaDalam Islam, pemilihan pemimpin adalah proses yang sangat penting dan harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang sesuai dengan prinsip syariah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sholat subuh menjadi salah satu sholat 5 waktu dengan keutamaan besar. Namun, kita juga harus tahu kapan waktu dimulainya subuh dan batas waktu sholat ini.
Baca SelengkapnyaBulan Haram dianggap sebagai bulan yang dihormati dan memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaKejagung menyita paket saham sebanyak 687 juta lembar milik Heru Hidayat
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaIkhlas adalah hal yang perlu diterapkan dalam kehidupan muslim sehari-hari.
Baca SelengkapnyaIHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca Selengkapnya