'Aksi Saling Bantu Masyarakat Saat Corona, Indonesia Juara Dibanding Negara Lain'
Merdeka.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika, menilai langkah pemerintah dalam melakukan penanganan Covid-19 di sektor kesehatan sudah tepat. Apalagi sektor kesehatan menjadi salah satu yang digencarkan pemerintah sejak merebaknya wabah virus Corona tersebut.
"(Kita apresiasi) sekian banyak kebijakan dan instrumen yang dibangun oleh pemerintah memastikan akan ketersediaan alat-alat perbekalan bagi masyarakat seperti masker dan seterusnya itu dikerjakan sejak masa pertama-tama," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (11/7).
Menurutnya, sektor kesehatan menjadi penting. Mengingat banyak negara-negara lain justru kelimpungan untuk menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan seperti fasilitas kamar di rumah sakit, obat-obatan, sampai dengan alat pelindung diri (APD).
"Itu juga terjadi di Indonesia. Hal yang membedakan saya kira untuk beberapa hal adalah partisipasi donasi yang luar biasa dari masyarakat. Masyarakat sudah melakukan aneka daya untuk membantu tetangganya, koleganya, kerabatnya, dan itu serentak di seluruh Indonesia dalam hal ini kita juara dibandingkan dengan negara lain," jelas dia.
Masih Banyak Keterbatasan Pemerintah
Kendati begitu, dirinya mengaku masih banyak keterbatasan pemerintah dalam merespon pandemi tersebut. Namun, setidaknya langkah awal atau kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk merespon pertama penanganan Covid sudah lebih baik.
"Saya kira dalam beberapa hal tertentu bisa dipahami kita juga melihat banyak yang dikerjakan. Walaupun mungkin pada awalnya tidak terkoordinasi karena kegugupan kegagapan di dalam datangnya pandemi ini," tandas dia.
Sekedar informasi, anggaran untuk bidang kesehatan disiapkan pemerintah sebesar Rp87,55 triliun, dari sebelumnya Rp75 triliun. Anggaran digunakan untuk belanja penanganan covid-19 sebesar Rp66,8 triliun, insentif tenaga medis Rp5,9 triliun, santunan kematian Rp300 miliar, bantuan iuran JKN Rp3 triliun, gugus tugas covid-19 Rp3,5 triliun, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan sebesar Rp9,05 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca Selengkapnya