Akhir tahun Bank Indonesia sebar Rp 88 triliun uang tunai
Merdeka.com - Jelang libur akhir tahun, kebutuhan dan permintaan uang tunai biasanya akan meningkat. Masyarakat tidak perlu khawatir, Bank Indonesia menjamin ketersediaannya.
Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan uang tunai jelang jelang akhir tahun ini naik 11,3-18,7 persen. Salah satu faktornya karena adanya peningkatan transaksi dan kenaikan harga.
"Desember 2014 kebutuhan uang beredar sekitar Rp 82,6 triliun hingga Rp 88,1 triliun, naik 11,3-18,7 persen dibanding periode sama tahun lalu," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Peter Jacobs saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (22/12).
Bank Indonesia berjanji menyediakan kebutuhan uang kartal sesuai dengan jumlah dan pecahan yang diperlukan masyarakat. BI sudah melakukan antisipasi dengan menjaga stok di atas kebutuhan masyarakat yang biasanya untuk penukaran.
"Jadi kebutuhan uang di akhir tahun ini mencapai Rp 542,8 triliun hingga Rp 566,4 triliun atau naik 8,6 persen - 13,3 persen dibanding tahun lalu," jelas dia.
Perbankan diminta tetap melayani penukaran uang pecahan kecil dalam kondisi baru. BI juga menyediakan layanan mobil keliling untuk menjangkau pasar tradisional dan tempat-tempat keramaian lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Untuk penyebaran uang, paling banyak di kantor pusat Jakarta sebesar 27,4 persen, Indonesia Timur 12,9 persen dan Kalimantan 10 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnya