Akhir Januari, 500.000 ton beras impor Thailand dan Vietnam serbu RI
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi membuka keran impor beras khusus untuk memperkuat stok beras dalam negeri. Beras khusus yang akan diimpor pemerintah dalam arti jenis yang tidak ditanam di dalam negeri.
"Saya sampaikan tidak mau mengambil resiko kekurangan pasokan saya mengimpor beras khusus, beras yang tidak ditanam dalam negeri," kata Menteri Enggar dalam acara konprensi pers yang digelar di Kantornya, Jakarta, Kamis (11/1) malam.
Adapun jumlah beras khusus yang akan diimpor berasal dari Vietnam dan Thailand. "500.000 ton berasal dari Vietnam dan Thailand," ujarnya.
Impor beras tersebut akan masuk ke Indonesia pada akhir Januari ini. Hal tersebut bertujuan agar tidak mengganggu masa panen raya padi di Indonesia pada Februari hingga Maret mendatang. "Saya pastikan masuk akhir Januari," ujarnya.
Sedangkan harga jual beras khusus yang diimpor tersebut dipatok sama dengan beras medium.
Menteri Enggar menegaskan langkah tersebut diambil untuk mengatasi masalah kekurangan stok pangan. Dia mengaku tidak ingin permasalahan kekurangan menjadi sebuah kekhawatiran.
"Kami memasok beras impor. Masalah perut, masalah pangan itu menjadi prioritas," tegasnya.
Adapun perusahaan yang ditunjuk sebagai importir adalah badan usaha milik negara (BUMN) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Sebelumnya, munculnya opsi impor beras tersebut menanggapi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Perum Bulog untuk mengkaji opsi importasi guna menekan harga beras di tingkat konsumen. Dalam beberapa waktu terakhir, harga beras khususnya kualitas medium merangkak naik dan di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan data dari Perum Bulog, stok yang dimiliki saat ini kurang lebih berkisar 950.000 ton. Stok beras komersial hanya sekitar 11.000 ton, sementara untuk beras murah atau beras sejahtera (rastra) masih dinyatakan aman untuk memenuhi kebutuhan hingga empat bulan kedepan.
Kementerian Pertanian mencatat, luas tanam (LT) padi pada Oktober hingga Desember 2017 mengalami penurunan. Penurunan tersebut kurang lebih seluas 413 hektare, dari periode yang sama 2016 sebesar 5,2 juta hektare menjadi 4,8 juta hektare pada 2017.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan harga beras medium tersebut adalah dengan memerintahkan Perum Bulog untuk memperluas jaringan Operasi Pasar (OP).
Perluasan jaringan tersebut akan ditingkatkan menjadi 1.800 titik, dimana sebelumnya OP dilakukan di 1.100 titik di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, pemerintah sedang memastikan stok yang ada di pelaku usaha.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya
Namun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca Selengkapnya