Akan Ada Kota Baru Dekat Pelabuhan Patimban
Merdeka.com - Pemerintah melakukan koordinasi penyelesaian pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang tahap pertama. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menargetkan pembangunan tahap pertama selesai Juni 2020.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan telah mengumpulkan pemangku kepentingan dalam pembangunan Pelabuhan Patimban, untuk berkoordinasi menyusun jadwal pekerjaan saran pendukung Pelabuhan Patimban, dari akses jalan tol hingga kota baru Subang.
"Kita mengkoordinasikan time table, jenis pekerjaan yang harus difinalkan seperti penunjukan operator, project, jalan akses, pembentukan ibu kota baru," kata Budi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Selasa (3/12).
Menurut Budi, untuk kota baru Subang yang berdekatan dengan Pelabuhan Patimban akan dilengkapi dengan akses jalan tol. "Untuk membuat suatu ibu kota baru yang di sisi kanan kiri dari pada akses baru menjadi alternatif akses tol baru. Jadi Patimban Pelabuhan akan dekat dengan kota baru. Penunjukan ibu kota baru Subang," tuturnya.
Untuk pembebasan lahan pembangunan jalan tol masih dalam penentuan lokasi kemudian akan dilanjutkan dengan pembebasan lahan, diperkirakan pembangunan infrastruktur tersebut memakan waktu 3 tahun. Sedangkan akses untuk jalan biasa sudah dalam pembangunan, saat ini kemajuannya sudah 70 persen.
"Kalau jalan tol masih menentukan titik dan pembebasan lahan. Kalau yang jalan biasa sudah 70 persen lah," tandasnya.
Pembangunan Pelabuhan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembangunan proyek pengembangan Pelabuhan Sandar Patimban di Subang, Jawa Barat, dengan nilai tahap awal Rp29 triliun sudah sesuai harapan. Diharapkan, pembangunan tahap pertama bisa selesai pada Juni 2020.
"Ya progresnya ini bagus dan kita harapkan tahapan pertama nanti akan kita selesaikan pada Juni 2020," kata Jokowi, di Subang, dikutip Antara, Jumat (29/11).
Dia berharap, Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jabar diharapkan akan menjadi pelabuhan besar di tahun 2027. Menurut dia, proyek tersebut merupakan pekerjaan yang besar dengan tahapan yang memang jangka panjang.
"Yang tahapan pertama nanti investasi yang diperlukan Rp29 triliun. Tapi total nanti sampai Rp50 triliun lebih," katanya.
Dia menambahkan, pelabuhan itu secara keseluruhan terbentang pada luasan 654 hektare dengan 300 hektare untuk terminal peti kemas dan sisanya terminal kendaraan
"Memang ini nanti akan banyak yang untuk terminal kendaraan ekspor mobil-mobil industri kita. Yang 300 hektare untuk terminal kendaraan dan peti kemas dan back up area ada 354 hektare dan ini kita harapkan nanti memenuhi kapasitas 750.000 TEUs memang ini gede sekali," imbuhnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengeluarkan SKB tentang pengaturan pembatasan operasional angkutan barang selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaKendaraan sumbu tiga ke atas pengangkut bahan pokok atau kebutuhan sehari-hari diperbolehkan tetap melintas.
Baca SelengkapnyaMengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.
Baca SelengkapnyaMenurut catatan Kemenhub, 107,63 juta orang diperkirakan akan bepergian pada libur Nataru 2024.
Baca SelengkapnyaPELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca Selengkapnya