AirNav segera ambil alih ruang udara RI yang 'dikuasai' Singapura
Merdeka.com - Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/ Airnav Indonesia) Distrik Tanjung Pinang, Kepulauan Riau mengaku siap mengambil alih ruang udara wilayah Indonesia yang saat ini masih dioperasikan oleh Singapura.
Manajer LPPNPI/Airnav Indonesia Distrik Tanjung Pinang, Taslim mengatakan, apabila sudah diambil alih, pengoperasian ruang udara bisa ditingkatkan dari yang hanya ketinggian 10.000 kaki menjadi 24.500 kaki.
"Saat ini kita maksimal 10.000 kaki, karena ruang udara di atasnya dioperasikan oleh Singapura," ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan memperluas pengoperasian mencapai bagian Selatan 60 nautical mile sampai Kepulauan Lingga, berbatasan dengan wilayah Palembang, Pekanbaru dan Jakarta yang dioperasikan oleh ATC Jakarta. Dia menjelaskan pihaknya memetakan wilayah ruang udara A,B dan C, di mana wilayah tersebut berada di atas perairan dan Pulau Natuna (Upper Natuna).
"Kita petakan wilayah A, B dan C. Wilayah A ini sebagian ruang udaranya masih dioperasikan Singapura," tuturnya.
Menurut Taslim, Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perhubungan tengah mengupayakan pengambilalihan kembali pengoperasian ruang udara tersebut. Pembahasan tersebut akan dilakukan Oktober tahun ini dan diharapkan tahun depan bisa beroperasi.
"Jadi, upaya untuk bernegosiasi merupakan kementerian teknis, sementara kita sebagai operator menyiapkan dari segi pengaturan udara," katanya.
Taslim saat ini sudah menyiapkan radar terbaru, yaitu "monopole secondary surveillance radar" (MSSR) sebagai pengendali lalu lintas udara. Selain itu, lanjut dia, juga disiapkan 'automatic message switching channel' (AMSC) pada tahun ini sebagai sistem informasi penerbangan.
Untuk mendukung peralatan tersebut, AirNav Indonesia juga tengah membangun menara pengatur lalu lintas penerbangan (ATC) dari ketinggian 18 meter yang saat ini (eksisting) menjadi 40 meter. Investasi penambahan peralatan dan pembangunan menara mencapai Rp 100 miliar dari investasi secara keseluruhan yang digelontorkan Airnav tahun ini Rp 2,2 triliun.
"Untuk tower (menara) sendiri Rp 35,3 miliar saat ini sedang proses kontraknya dan tahun depan mudah-mudahan sudah bisa beroperasi," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaSelama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaSetiap prajurit TNI biasanya akan melaksanakan pelatihan patroli jarak jauh dengan berjalan kali berkilo-kilometer.
Baca SelengkapnyaAirNav secara aktif menerbitkan ASHTAM untuk menjaga keselamatan penerbangan.
Baca Selengkapnya