Ada WFH, Penjualan Daster dan Sarung Melonjak Selama Pandemi Corona
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki membeberkan temuan menarik ihwal produk bisnis yang laris di tengah pandemi Covid-19. Yakni berupa produk daster dan sarung.
Menurut dia, tingginya angka penjualan daster dan sarung disebabkan oleh lebih banyaknya kegiatan yang dilakukan masyarakat dari rumah. Imbasnya permintaan akan kedua produk tersebut akan terus melonjak karena lebih nyaman dikenakan.
"Ada pengusaha dari jualan baju fashion ke pakaian daster, ternyata lakunya bukan main. Ini karena orang sering di rumah, jadi jualan daster sama sarung sekarang lebih laku," ujar Teten dalam diskusi virtual via YouTube, Rabu (8/7).
Selain itu, bisnis bidang makanan dan minuman masih mencatatkan pertumbuhan positif hingga saat ini. Mengingat pangan merupakan kebutuhan pokok yang harus tetap terpenuhi dalam situasi apapun.
Pun, usaha di sektor alat kesehatan dana alat olahraga terus mengalami pertumbuhan yang positif. Sebab akibat pandemi ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh semakin meningkat.
Sebaliknya, sambung Teten, UMKM yang menjual aneka fashion batik cenderung mengalami penurunan penjualan. Hal ini dikarenakan terbatasnya event selma pandemi berlangsung, salah satunya acara pernikahan.
"Setiap saya ketemu pengrajin batik, mereka selalu mengeluh nggak ada yang beli. Karenakan orang itu enggak ada pesta nikahan, jadi enggak beli baju," jelasnya.
Untuk itu, Teten mendorong pelaku UMKM dalam negeri mampu berinovasi dalam merespon perkembangan market atau permintaan pasar yang dinamis. Sebab UMKM yang bisa bertahan saat ini ialah yang bersifat adaptif dan dinamis.
"Kita terus dorong, ke depan akan ada perubahan perilaku konsumen yang berbelanja. Hal itu menjadi penting untuk kita mempercepat adaptasi UMKM," tukasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaMaraknya produk impor melalui jastip tersebut dapat menurunkan daya saing bisnis UMKM domestik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaDiselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Bella merupakan seorang pekerja biasa, kemudian terbesit di hatinya ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Baca SelengkapnyaPengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca Selengkapnya