Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada apa bos IMF datang berkunjung saat ekonomi Indonesia bergejolak?

Ada apa bos IMF datang berkunjung saat ekonomi Indonesia bergejolak? SBY-Christine Lagarde. REUTERS/Enny Nuraheni

Merdeka.com - Direktur Operasional Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde berencana melakukan kunjungan ke Indonesia pekan depan. Selain menghadiri pertemuan para pejabat keuangan se-Asia, Lagarde juga akan menemui petinggi di Indonesia seperti Presiden Joko Widodo dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (27/8), pertemuan dengan Presiden Jokowi dan Agus Martowardojo akan dihelat pada 1 dan 2 September. Pertemuan mereka akan membahas mengenai perkembangan perekonomian dan peran Indonesia di regional dan global.

Kunjungan pimpinan lembaga pemberi utang saat krisis ini ke Indonesia bertepatan saat kondisi perekonomian Asia tengah bergejolak hebat. Terutama diakibatkan perlambatan ekonomi China dan ambruknya harga komoditas dunia yang memukul perekonomian dan mata uang Indonesia serta negara berkembang lainnya.

Minggu lalu, Bank Indonesia sendiri telah memutuskan tak mengubah suku bunga acuan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah usai China mendevaluasi mata uang mereka.

Lagarde diagendakan mengisi acara di konferensi regional bertajuk 'Future of Asia's Finance: Financing for Development 2015' yang diinisiasi oleh IMF dan Bank Indonesia pada 2 September di Jakarta.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengakui saat ini dana yang masuk ke Indonesia masih sangat minim. Hal tersebut terbukti hingga Agustus 2015 dana masuk hanya mencapai Rp 50 triliun atau turun dari Agustus 2014 yang mencapai Rp 150 triliun.

Gubernur BI Agus Martowardojo penyebab menurunnya dana asing yang masuk lantaran perbaikan ekonomi di Amerika Serikat. Sehingga, dana yang masuk ke Indonesia melalui Surat Utang Negara (SUN) dialihkan ke negara-negara lain.

"Aliran dana masih, tapi jauh lebih rendah dibandingkan 2014. Pada 2015, dana masuk Indonesia Rp 50 triliun sampai Agustus minggu ketiga. Setahun lalu, dana masuk Indonesia Rp 150 triliun sampai Agustus," ujar dia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

Dia menjelaskan, aliran dana asing tersebut saat ini banyak mengarah ke Amerika Serikat. Di mana, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed bakal menaikkan suku bunganya pada September 2015. Selain itu, perlambatan ekonomi global juga menjadi penyebab lemahnya dana asing yang masuk ke Indonesia.

"Ada penurunan dana masuk karena ada satu gejolak yaitu gejolak kekuatiran ketidakpastian dunia," jelas dia.

Agus menegaskan ketakutan tersebut menimbulkan koreksinya pasar modal di dunia bukan hanya di Indonesia. Selain itu, pasar nilai tukar juga cenderung melemah dan juga diikuti oleh pasar obligasi yang cenderung menuju negara yang dianggap aman.

"Kalau semua mengalir ke Amerika Serikat, semua ada batasannya. Dana juga ngalir ke Jepang, negara Eropa, hanya karena ini lebih aman," pungkas dia.

Seperti diketahui, minimnya dana asing di pasar uang Indonesia menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar Rupiah. Saat ini nilai tukar Rupiah telah mencapai kisaran di atas Rp 14.000 per USD.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia

Baca Selengkapnya
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar

Menurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.

Baca Selengkapnya
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi

Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia

Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kunjungan 3 Negara di ASEAN, Bahas Perdagangan Hingga Investasi
Jokowi Kunjungan 3 Negara di ASEAN, Bahas Perdagangan Hingga Investasi

Jokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.

Baca Selengkapnya
IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini
IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini

IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.

Baca Selengkapnya
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya