6 Program Pemerintah Agar UMKM Naik Kelas
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri di Istana Negara. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menjelaskan, ada 6 program strategis yang dibahas untuk meningkatkan UMKM dalam negeri.
"Ada 6 program strategis yang dibahas. Pertama, perluasan akses pasar produk dan jasa UMKM termasuk proyek pembangunan infrastruktur pemerintah juga harus diberikan kesempatan kepada UMKM menjadi bagian suplai dari pembangunan infrastruktur," kata Teten di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/11).
Selain itu, belanja Kementerian Lembaga dan BUMN diprioritaskan untuk produk UMKM, serta perluas pasar UMKM di online. "Juga ekspor, ini perlu dibangun ekosistem berkelanjutan," ucapnya.
Kemudian, akselerasi dan kemudahan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan dicermati. Selain KUR ada juga pembiayaan dana ventura dan program Mekaar.
"Akan diprioritaskan untuk kecil menengah dan Mikro akan difokuskan ke program Mekaar dan UMi di BUMN. Yang kecil dan menengah dimungkinkan pembiayaan nonKUR termasuk dana ventura. Skema pembiayaan ini presiden meminta OJK mendampingi. Termasuk prosi KUR, mikro ini saja 63 juta pelaku. Yang kira-kira 98,68 persen," tuturnya.
Selain itu, kemudahan berusaha akan ditingkatkan dengan mempermudah perizinan, sehingga bisa meningkatkan daya saing produk UMKM. Presiden Jokowi meminta adanya peningkatan teknologi di UMKM dengan permesinan modern.
"Konsolidasi semua program UMKM, tersebar di 18 Kementerian Lembaga minta dikoordinasi oleh KemenkopUMKM dengan kebijakan satu pintu. Kami diharapkan, sampai 2024 itu ada 5 yang harus terukur, ekspor meningkat," ucapnya.
"Hari ini 14,37 persen dan diharapkan tahun 2024 30 persen, kontribusi terhadap PDB meningkat dan rasio kewirausahaan meningkat. Koperasi yang modern meningkat dan UMKM naik kelas meningkat," sambungnya.
UMKM Naik Kelas
Selanjutnya, untuk menjadikan UMKM naik kelas dari menengah ke besar, pemerintah akan fokus di sektor riil atau produksi. Pihaknya akan fokus ke sektor unggulan termasuk juga suplai bahan baku.
"Kalau teknologi dan SDM itu input yang memang sedang ditambahkan. Namun intinya kita akan berbasis pada pengembangan UMKM dengan komoditas unggulan," kata Teten.
Lebih lanjut, kata Teten, problem di UMKM sangat variatif dan tergantung level. Dia bilang, biasanya di mikro kesulitan akses pembiayaan, kemampuan usaha dalam produksi dan kemasan, serta akses pasar.
"Jadi tergantung levelnya. Kalau secara umum problem di UMKM terutama akses pasar, pembiayaan, kualitas produksi dan kemampuan pengembangan usaha. Menjadi penting untuk sektor mikro dan kecil itu pendampingan. Dalam produksi, pendampingan teknis mulai dapat modal, mulai usaha, produksi, dapat sertifikat, dan lain lain," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga membantu memasarkan produk buatan UMKM.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berbagi pengalaman memulai usaha kepada 5 ribu emak-emak nasabah PNM Mekar di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Kamis (22/2).
Baca Selengkapnya