5 Masukan Bank Dunia ke Jokowi Kelola Ekonomi Hingga 2024
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, ada 5 masukan yang disampaikan perwakilan Bank Dunia kepada pemerintah dalam mengelola ekonomi lima tahun ke depan.
"Tadi Presiden didampingi beberapa menteri menerima delegasi Bank Dunia yang kantor Jakarta untuk mendengarkan masukan terutama dari Bank Dunia mengenai bagaimana sebaiknya ekonomi Indonesia dikelola lima tahun ke depan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/6).
Bambang mengatakan, saran pertama yang disampaikan Bank Dunia adalah soal penekanan Sumber Daya Manusia (SDM). Indonesia diminta untuk fokus mengembangkan SDM di bidang pendidikan baik dasar ataupun vokasi.
"(Masukan) Kedua adalah membangun infrastruktur. Karena ternyata infrastruktur kita secara nilai infrastruktur per kapita jauh tertinggal dibanding negara-negara yang tergolong emerging market," ujar Bambang.
Dia mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia masih perlu membangun infrastruktur. Terutama, yang terkait dengan konektivitas dan infrastruktur dasar, seperti air bersih, sanitasi maupun listrik.
Kemudian, saran ketiga, Indonesia diminta menjaga keseimbangan Sumber Daya Alam (SDA) sehingga dapat dimanfaatkan. Bambang menyebut Bank Dunia juga menyarankan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak.
"Tetapi dari segi pengeluaran bisa melakukan budget spending atau pengeluaran anggaran yang lebih tepat sasaran dan lebih efisien," tuturnya.
Terakhir, Bank Dunia menilai Indonesia harus mendorong investasi yang lebih berorientasi kepada ekspor. Investasi tersebut juga harus dapat mendorong Indonesia masuk ke rantai perdagangan global.
"Dan satu lagi, Indonesia harus lebih aktif meningkatkan foreign direct investment (FDI). Karena ternyata FDI kita kalah jauh dibandingkan Vietnam, misalkan untuk negara sesama Asia Tenggara," jelas Bambang.
Menurut dia, masukan tersebut sangat penting bagi pemerintah, khususnya untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Sehingga, pada 2030 Indonesia dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
"Tentunya dari pihak kami di Bappenas akan memasukkan poin-poin penting tadi ke dalam RPJM 2020-2024," pungkas dia.
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Sementara dari Bank Dunia, tampak Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A. Chaves.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca Selengkapnya