Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta anyar soal rencana pemerintah impor daging sapi dari Brasil

5 Fakta anyar soal rencana pemerintah impor daging sapi dari Brasil daging sapi. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kebijakan impor nampaknya masih terus melekat dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia. Salah satunya impor daging sapi yang hingga saat ini masih terus dilakukan pemerintah, meski mendatangkan pro dan kontra.

Kali ini, pemerintah tengah mengkaji rencana impor daging sapi dari Brasil. Rencana impor daging sapi tersebut, merupakan salah satu alternatif untuk menstabilkan harga daging sapi jelang puasa dan Lebaran 2018.

Sebelumnya, untuk mengatasi minimnya pasokan daging dan hewan sapi serta upaya stabilisasi harga, pemerintah telah memberikan tugas kepada Perum Bulog untuk mengimpor daging dan hewan sapi dari Australia. Daging dan hewan sapi yang diimpor Perum Bulog itu kemudian dijual kepada masyarakat melalui operasi pasar dengan harga yang jauh lebih murah dari harga di pasaran.

Namun, pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberikan izin untuk mengimpor sapi selain dari Australia, seperti dari India dan Meksiko. Hal ini tertuang dalam UU No 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

PP tersebut memungkinkan pemerintah melakukan impor daging sapi (karkas) dari negara (country base) yang tidak sepenuhnya bebas dari penyakit berbahaya seperti penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun justru dibolehkan impor dari satu daerah/ wilayah di satu negara yang sebenarnya bebas dari PMK (zone based). Dengan demikian, Australia tidak lagi mendominasi kuota impor sapi Indonesia.

Berikut 5 fakta anyar terkait rencana pemerintah untuk mengimpor daging sapi dari Brasil.

Daging sapi Brasil bebas PMK

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita mengatakan, alasan pemerintah memilih untuk melakukan impor dari Brasil lantaran negara tersebut telah masuk zona bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini menjadi salah satu syarat yang ditentukan pemerintah untuk impor daging.

"(Brasil) Sudah menganut zona bebas PMK," ujar Ketut saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (22/3).

Meski demikian, saat ini pemerintah belum menentukan berapa kuota impor untuk daging sapi. Hal tersebut masih akan dikoordinasikan kembali dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"Kalau jumlahnya kita belum fix kan, dipanggil dulu sama Menteri Perdagangan. Itu kan selama ini di Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian. Di tempat saya hanya mendorong ketersediaan dan harganya," jelas Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Impor untuk menekan harga daging sapi lokal

Harga daging sapi dari Brasil dinilai lebih kompetitif. Harga ini juga menjadi faktor penting lantaran selain untuk memenuhi kebutuhan daging, langkah impor tersebut diharapkan bisa menekan harga daging sapi di dalam negeri yang saat ini masih berada di atas Rp 100 ribu per Kg.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan melalui impor daging tersebut pemerintah ingin harga daging dapat lebih murah pada kisaran Rp 80.000 sampai Rp 85.000 per kilogram. Nantinya, skema impor akan dilakukan dengan mengundang sejumlah perusahaan swasta dan BUMN melakukan lelang.

"Menteri Perdagangan akan mengundang perusahaan swasta dan BUMN untuk lelang. Artinya lelangnya itu siapa yang dapat izin dan siapa yang berani menawarkan harga yang paling murah. Harus bisa dijual sebagian paling tidak di harga rendah berkisar Rp 80.000 sampai Rp 85.000. Sekarang kan harga masih di atas Rp 100.000," jelasnya.

Indonesia kekurangan 233.000 ton daging sapi tiap tahun

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan impor daging sapi memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi yang minus 233.000 ton tiap tahun. Di mana, total kebutuhan daging sapi sebesar 660.000 ton per tahun.

"Per tahun itu 660.000 ton. Rata-rata kalau per bulan 55.000 ton. Saya tidak hafal pasokan dalam negeri berapa. Seingat saya kita minus 233.000 ya kurang lebih," ungkapnya di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (22/3).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Februari 2018, Indonesia telah mengimpor daging sapi sebanyak 15.046 ton. Jumlah tersebut turun dibandingkan periode yang sama di 2017 yang sebanyak 39.419 ton.

Impor daging sapi di Januari-Februari 2018 tersebut berasal dari Australia sebanyak 11.911 ton, Amerika Serikat 1.270 ton, Selandia Baru 1.615 ton, Spanyol 222 ton, dan Kanada 27 ton.

Kementan akan kirim tim ke Brasil

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan pihaknya akan segera mengirim tim untuk mengecek secara langsung kondisi sapi dan peternakan di Brasil. Hal ini terkait rencana pemerintah untuk mengimpor daging sapi dari Negeri Samba tersebut.

"Tim sudah saya tetapkan, mungkin segera akan berangkat. Mungkin masih prepare yang harus di bawa ke sana," ujar dia di Jonggol, Jawa Barat, Kamis (22/3/2018).

Dia mengungkapkan, tim tersebut akan melakukan kajian dan penilaian terhadap kondisi sapi, peternakan dan rumah potong hewan (RPH) yang akan mengekspor dagingnya ke Indonesia. Kajian ini dilakukan untuk menjamin keamanan dari daging tersebut jika dikonsumsi di Indonesia.

"Terkait alat, unit usaha yang ada di sana, apakah memenuhi prinsip kesehatan, kemudian food security-nya, tim akan menilai," imbuhnya.

Bila nantinya tim melihat daging yang akan diimpor dari Brasil tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Indonesia, maka pemerintah akan mencoret Brasil dari daftar negara yang bisa mengimpor produk daging sapinya ke Indonesia.

Daging sapi Brasil diperkirakan masuk RI pada April

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan, saat ini tim dari Kementan akan berangkat ke Brasil untuk mengecek kondisi sapi dan peternakan di sana. Namun demikian, pada April diharapkan daging tersebut sudah bisa mulai masuk ke Indonesia.

‎"Mudah-mudahan April (masuk), sebelum puasa," ujar dia di Jonggol, Jawa Barat, Kamis (23/3).

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah juga membuka keran impor daging dari sejumlah negara seperti Australia, New Zealand, dan Meksiko. Jumlah daging impor tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan di dalam negeri.

"Selain dari lokal, frozen meatnya dari Australia, New Zealand, Meksiko. Tinggal Brasil ditinjau, Insya Allah lolos.(Jumlah) Berapa pun yang dibutuhkan, karena harganya masih fluktuatif. Kan ada stoknya juga jadi harus dilihat neracanya," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga membuka keran impor daging kerbau dari India sebanyak 100 ribu ton. Adanya daging kerbau ini diharapkan mampu menekan harga daging di dalam negeri yang masih berada di atas Rp 100 ribu per Kg.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik

H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik

Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya