Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 'Dosa' penyebab harga barang kerap naik saat Ramadan

5 'Dosa' penyebab harga barang kerap naik saat Ramadan Pasar tradisional jelang Lebaran. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance, Enny Sri Hartati merasa aneh dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang selalu terjadi jelang Ramadan dan Lebaran di Indonesia.

Enny menilai, kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan hari-hari besar keagamaan lain hanya terjadi di Indonesia. "Di semua negara ada hari keagamaan juga. Malah di negara lain, setiap mau Natal, ada sale (diskon). Tapi anehnya di Malaysia, Brunei Darussalam, yang mayoritas Muslim tidak mengalami gejolak harga pangan seperti di Indonesia," katanya.

Presiden Jokowi sendiri heran akan fenomena naiknya harga pangan saat Ramadan. Seharusnya, saat Lebaran kecukupan stok pangan lebih meningkat ketimbang hari biasa.

"Saya membayangkan kalau di negara lain kalau Natal justru jor-joran diskon, kita malah terbalik mau Idul Fitri malah semua naik dan saya yakin itu mampu kita lakukan," ujarnya.

Menurutnya, akibat melambungnya harga pangan saat Lebaran hanya akan menambah penderitaan rakyat kecil saja, terutama petani lokal. "Rakyat kecil, petani, buruh tani. Karena 80 persen petani kita konsumen beras, meskipun petani. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan," jelas dia.

Untuk itu, dirinya menegaskan harus ada perubahan setiap tahunnya dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok. "Tempat lain bisa kenapa kita nggak. Ini malah cepat-cepatan naik. Ini yang harus dilakukan perubahan. Dan saya yakin mampu kita lakukan, asal terkonsep, terlaksana, dan implementasi di lapangan diikuti," ungkapnya.

Presiden Jokowi juga mengatakan kenaikan harga menjelang Idul Fitri masih menjadi kebiasaan yang setiap tahun terjadi. "Harga-harga naik menjelang Idul Fitri. Memang demand juga naik, tapi kalau suplai dikendalikan, digerojok suplai, saya kira tidak terjadi seperti ini," katanya.

Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah 'dosa' yang mengakibatkan kenaikan harga saat Ramadan.

Kesalahan struktur pasar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkap penyebab selalu naiknya harga pangan menjelang hari besar seperti Lebaran di Tanah Air. Menurut Darmin, hal ini terjadi karena kesalahan struktur pasar."Ini wajah struktur perdagangan kita. Dari dulu pasar induk cuma satu, enggak bisa begitu terus. Selain itu pasat induk juga isinya ritel semua," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta.Menurut Darmin, hal ini akan dibenahi dalam jangka panjang. Struktur pasar harus diperbaiki seperti dengan membentuk pasar pengumpul bahan pangan di setiap kota dan kabupaten."Ada pengumpul di tiap kota kabupaten. Semua ini ditata lagi, memang ini persoalan. Mau lebaran begini terus naik harga. Kita siapkan lagi dan ini solusi jangka panjang," katanya.

Panjangnya rantai distribusi

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah membentuk tim guna memutus rantai pasok yang selama ini menjadi akar dari permasalahan bergejolaknya harga. Langkah ini dalam rangka pengamanan penyediaan, distribusi dan pemasaran pangan strategis.Tim ini terdiri dari berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan beberapa pejabat dari masing-masing kementerian.Dia menambahkan, masing-masing pihak memiliki tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Sehingga pemerintah bisa memberikan jaminan pasar dan harga laik bagi petani, juga pelaku usaha dan pedagang ikut menikmati keuntungan pada tingkat wajar."Kementerian Pertanian bertanggungjawab dalam penyediaan pasokan pangan melalui peningkatan produksi dan peningkatan kapasitas petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani," imbuhnya.

Permainan harga tengkulak

Menteri Perdagangan, Thomas Trikarsih Lembong melakukan inspeksi mendadak atau sidak harga kebutuhan pokok ke sejumlah pasar di Jakarta. Pasar Rawamangun dan Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi pasar tujuan sidaknya."Harga cabai, bawang sekarang berapa bu?. Kenapa mengalami kenaikan? Apa karena pasokan kurang atau bagaimana?," kata Lembong ke salah satu pedagang cabai.Pedagang yang mendapat pertanyaan dari lulusan Harvard University ini langsung memberi respons. Menurut pedagang, kenaikan harga cabai terjadi lantaran tengkulaknya juga menaikkan harga. Hal ini berbuntut pada kenaikan cabai di pedagang, sebab jika tidak, pedagang tidak akan mendapat untung."Ya dari tengkulaknya memang sudah naik, ya kita mau enggak mau ya naik. Kalau enggak dinaikkan ya kita yang rugi dong," kata Ani salah satu pedagang.

Mahalnya ongkos transportasi

Kepala Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Syarkawi Rauf mengatakan pemerintah perlu menyederhanakan rantai distribusi untuk menekan harga barang. Rantai distribusi yang panjang membuat pedagang di kalangan menengah dan atas memainkan harga."Kedua, pemerintah perlu memberikan insentif terhadap transportasi untuk distribusi sehingga harga di end user tidak terlalu mahal. Kemudian bantu transportasinya, saya kira tinggal ini harus diintensifkan subsidi transportasi kapal ternak bisa jauh lebih efektif. Kemudian, berikan insentif segala bentuk retribusi, baik yang dipungut oleh pemerintah secara resmi maupun misalnya di pasar-pasar itu kan ada pemain-pemain informal juga," jelasnya.

Kesalahan data dan perencanaan pemerintah

Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daniel Johan menilai fenomena naiknya harga pangan di bulan Ramadan adalah hal yang biasa. Namun hal tersebut menjadi tidak normal jika kenaikan harga sangat tinggi.Menurutnya, jika ada lonjakan harga tinggi, maka ada kesalahan antara data milik pemerintah atau perencanaan yang salah. Meski begitu, dirinya tidak bisa memastikan kenaikan berbagai harga pangan saat ini apakah dikarenakan kesalahan data atau kekeliruan perencanaan.Sehingga, dia mengimbau agar pemerintah bisa melakukan pembenahan data sehingga bisa melakukan perencanaan yang baik. "Seharusnya kita bisa surplus seperti Vietnam, tapi kenapa kita masih harus impor. Sehingga pemerintah harus memikirkan kebijakan apa yang harus diambil supaya tepat," imbuhnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang

Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menjelang Bulan Suci Ramadan, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Naik
FOTO: Menjelang Bulan Suci Ramadan, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Naik

Sepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri

Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka
Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Awal Ramadan Pemerintah Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras, Cek Harganya di Sini
Awal Ramadan Pemerintah Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras, Cek Harganya di Sini

Kenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Usai Lebaran, Harga Beras di Tingkat Penggilingan Mulai Turun
FOTO: Usai Lebaran, Harga Beras di Tingkat Penggilingan Mulai Turun

Harga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya
Permintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Permintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024

Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.

Baca Selengkapnya