Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Dampak saat AS luncurkan serangan dagang pada Indonesia

5 Dampak saat AS luncurkan serangan dagang pada Indonesia Wapres AS Mike Pence berkunjung ke Istana. ©REUTERS/Darren Whiteside/pool

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) tengah mengkaji pengenaan tarif bea masuk 124 produk asal Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah AS, yaitu negara yang mendapat fasilitas keringanan bea masuk dari negara maju untuk produk-produk ekspor negara berkembang dan miskin.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kementerian Perindustrian, Mudhori, mengatakan pencabutan GSP telah dilakukan pada produk tekstil oleh AS sejak 2005. Menurutnya, pencabutan ini menjadi tanda bahwa perekonomian Indonesia semakin membaik.

"Kita kan negara sudah maju sudah tidak diperbolehkan mendapatkan fasilitas itu lagi. Kan sudah masuk dalam kelompok G-20 itu negara yang sudah maju," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menjelaskan alasan pengenaan tarif bea masuk terhadap 124 produk tersebut karena Amerika ingin memperbaiki defisit perdagangan terhadap Indonesia. Produk yang selama ini paling banyak diekspor ke Amerika Serikat adalah frozen food (makanan beku) dan kertas.

"(124 direview) Sama seperti Indonesia, mereka juga ingin mengurangi trade defisit. Ya produk kita ke sana seperti frozen food dan sebagainya, kertas juga kena juga," jelasnya.

Menteri Airlangga menambahkan pemerintah akan mencari upaya lain untuk mengantisipasi dampak kebijakan perang dagang Amerika Serikat terhadap Indonesia. Mengingat Amerika Serikat memiliki banyak kepentingan ekonomi di Indonesia.

"Tentu kita cari produk baru dan tentu dalam tanda petik kita akan cari langkah berikutnya. Kita harus antisipasi. Nah kan banyak sebetulnya kepentingan ekonomi Amerika Serikat di Indonesia," tandasnya.

Lalu apa saja dampak pada Indonesia saat AS resmi meluncurkan serangan dagang nanti? Berikut merdeka.com akan merangkumnya.

Harga produk RI di AS tak kompetitif

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengatakan, pengenaan bea masuk akan membuat produk Indonesia menjadi tidak kompetitif. Sebab, harga produk yang diekspor tersebut akan lebih mahal sehingga dikhawatirkan akan kalah bersaing.

"Ya jelas akan dampak ke kita. Produk kita jadi kurang kompetitif. Harganya naik kan," ujar dia.

Defisit neraca perdagangan RI sulit diperbaiki

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, mengatakan dampak yang lebih besar yaitu ke neraca perdagangan Indonesia. Neraca perdagangan akan semakin sulit mencapai surplus jika ekspornya mengalami hambatan."Itu ada (dampak ke neraca perdagangan) tapi enggak boleh saya yang ngobrol (ungkapkan)," kata dia.

Ekonomi daerah penghasil komoditas ekspor terpukul

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro, mengatakan rencana Amerika Serikat mengenakan tarif bea masuk terhadap 124 produk asal Indonesia dapat mengganggu nilai ekspor Indonesia. Hal ini juga dikhawatirkan dapat mengganggu perekonomian daerah penghasil komoditas ekspor ke AS."Mengenai perang dagang, di dalam perang dagang yang paling ditakutkan adalah adanya proteksi tarif tinggi yang kemudian bisa memengaruhi ekspor. Kalau ekspor produk atau komoditi terganggu, kita khawatirkan nanti perekonomian di daerah penghasil komoditas atau barang ekspor tersebut bisa terganggu," ujar Menteri Bambang di Ritz Carlton, Jakarta.

Indonesia dapat menegosiasikan perjanjian baru yang menguntungkan

Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kementerian Perindustrian, Mudhori mengatakan, pasca merebaknya rencana pengkajian tarif impor oleh AS, Indonesia tentu akan terus melakukan negosiasi kerja sama perdagangan dengan negeri Paman Sam itu."Nah kemudian statement (pengkajian tarif impor) bagi kita kabar positif kita bisa negosiasi ulang dengan Amerika. Justru dengan ini beri peluang untuk bisa masuk dialog lagi. Masuk pasar (Amerika) tanpa GSP. Ayo Amerika mau beli apa lagi dari Indonesia," ungkapnya ketika dihubungi merdeka.com."Jadi ini peluang. Apabila pemerintah bahu-membahu dengan pengusaha kita bisa dapat peluang pasar yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Pencabutan GSP tekstil tak berdampak besar pada RI

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, mengatakan bahwa kebijakan Trump tersebut tidak berpengaruh signifikan pada industri tekstil Indonesia. "(Dampak pencabutan GSP tekstil) Biasa saja. Tidak terlalu signifikan," ungkapnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta.Dia menjelaskan selama ini kinerja ekspor produk TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) Indonesia ke Amerika relatif stabil, meskipun bea masuk yang dikenakan negeri Paman Sam itu berkisar antara 12 sampai 30 persen.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bidik Afrika dan Amerika Latin buat Impor Minyak dan Gas
Pemerintah Bidik Afrika dan Amerika Latin buat Impor Minyak dan Gas

Negara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand

Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.

Baca Selengkapnya
Asas Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Tahapan dan Tujuannya
Asas Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Tahapan dan Tujuannya

Asas pemilu di Indonesia ada 6, yaiitu Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.

Baca Selengkapnya
Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat
Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat

Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Ini 6 Syarat Pemilih dalam Pemilu 2024 Sesuai Undang-Undang, Ketahui Batas Waktu Memilih di TPS
Ini 6 Syarat Pemilih dalam Pemilu 2024 Sesuai Undang-Undang, Ketahui Batas Waktu Memilih di TPS

Berikut enam syarat pemilih dalam Pemilu 2024 sesuai dengan Undang-Undang berlaku.

Baca Selengkapnya