Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta di balik menguatnya Rupiah sentuh level Rp 14.800 per USD

4 Fakta di balik menguatnya Rupiah sentuh level Rp 14.800 per USD idr rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Setelah sempat melemah hingga menyentuh level Rp 15.200, kini nilai tukar Rupiah mulai menunjukkan penguatannya. Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.945 per USD, menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.976 per USD.

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah terus bergerak menguat. Bahkan, Rupiah ditutup menguat di level Rp 14.804 per USD. Penguatan ini pun lebih tinggi dari asumsi dasar ekonomi makro 2019 untuk nilai tukar Rupiah sebesar Rp 15.000 per USD.

Berikut 4 fakta di balik menguatnya Rupiah.

Dipengaruhi pertumbuhan ekonomi RI

Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI), Febrio Kacaribu mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen berada di atas ekspektasi pasar. Menurutnya, ini memberi dampak positif bagi menguatnya Rupiah terhadap USD.

"Faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk Kuartal III yang diumumkan kemarin sedikit di atas ekspektasi pasar. Ini menjadi salah satu faktor yang menolong Rupiah," kata dia, Selasa (6/11).

Dia mengatakan jika melihat data pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018 yang mencapai 5,17 persen, maka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen untuk keseluruhan tahun 2018 dapat dicapai. Dia mengatakan pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2018 akan berada di kisaran 5,2 persen.

"Dengan data terakhir, sinyal ke 5,2 persen semakin besar. Rata-rata pertumbuhan Q1-Q3 sudah 5,17 persen," jelasnya.

Penguatan Rupiah bukti keberhasilan pemerintah

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebutkan penguatan atau apresiasi tersebut merupakan bukti keberhasilan kebijakan BI dan pemerintah dalam menjaga stabilisasi Rupiah.

"Iya, artinya beberapa kebijakan pemerintah, terutama dengan menekan atau mengelola defisit transaksi berjalan, sudah mulai terlihat hasilnya," kata dia di hotel Pullman, Jakarta, Selasa (6/11).

Meski begitu, dia menegaskan saat ini dampak kebijakan-kebijakan tersebut belum maksimal. Terutama dalam hal pembatasan impor.

"Memang belum bisa dilihat secara maksimal, jangan secara langsung dampak impor berkurang, karena bagaimana pun juga ada impor untuk capex, itu yang terus berjalan. Karena untuk kebijakan investasi, infrastruktur, itu juga masih terus berlangsung," ujarnya.

Imbas pertemuan Trump dan Xi Jinping

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebutkan, penguatan atau apresiasi nilai tukar Rupiah tersebut merupakan salah satu dampak positif dari pertemuan Presiden Trump dengan Presiden China Xi Jinping.

"Artinya Rupiah stabil kalau dilihat dari regional juga demikian, semua berharap positif terhadap pertemuan antara Presiden Trump dengan Xi Jinping untuk memberikan paling tidak solusi yang positif, sehingga dampaknya juga positif kepada emerging currency, Rupiah pun mengalami penguatan," kata Dody di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (6/11).

Rupiah pimpin penguatan nilai tukar di Asia

Melihat data Bloomberg, Rupiah memimpin penguatan terhadap dolar AS di Asia. Sebagian besar mata uang di Asia menguat terhadap dolar AS kecuali mata uang ringgit Malaysia dan baht Thailand.

Mata uang China yuan menguat 0,10 persen terhadap dolar AS, kemudian, mata uang peso Filipina menguat 0,35 persen terhadap dolar AS, dan rupee India menguat 0,20 persen terhadap dolar AS.

Josua menambahkan, nilai tukar rupiah dapat ke posisi 14.800-14.950 per dolar AS hingga akhir 2018 asal ditopang dari sentimen internal dan eksternal.

Saat ini ada beberapa risiko pengaruhi pergerakan rupiah baik dari internal dan eksternal. Dari risiko internal yaitu kekhawatiran defisit transaksi berjalan yang melebar.

"Pada kuartal II 2018 transaksi berjalan sudah capai tiga persen. Pada akhir pekan ini BI akan umumkan current account defisit yang diperkirakan melebar menjadi 3,3 persen-3,5 persen pada kuartal III 2018. Namun diprediksi akhir 2018, di bawah tiga persen (defisit transaksi berjalan-red)," ujar dia.

Selain itu, dari eksternal, kebijakan moneter bank sentral AS atau the Federal Reserve juga menjadi perhatian pelaku pasar. "Desember keputusan suku bunga the Fed akan naik. Namun, sentimen the Fed sudah mulai price in," kata dia.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun

Perputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.

Baca Selengkapnya