3 Kebiasaan Ini Sering Dilakukan Para Miliarder, Bisa Ditiru
Merdeka.com - Dalam sebuah studi yang dilakukan Tom Corley yang merupakan penulis Rich Habits: The Daily Success Habits of Wealthy Individuals selama hampir 5 tahun mengungkapkan kebiasaan yang sering dilakukan orang kaya mengenai keuangannya.
Studi ini telah diuji selama hampir lima tahun dengan jumlah audiens 225 yang terdiri dari para miliarder. Tujuannya melakukan itu adalah untuk mengeksplorasi bagaimana orang-orang terkaya di dunia berpikir tentang uang.
Rata-rata jutawan dalam studi Corley membutuhkan waktu antara 12 hingga 32 tahun untuk mengumpulkan kekayaan bersih mulai dari USD 3 juta hingga USD 7 juta. Berikut tiga kebiasaan paling umum yang dilakukan para orang kaya menurut studi Corley sehingga bisa dicoba oleh siapapun, dilansir CNBC.
1. Menghemat 20 persen dari gaji bersih
Setiap Saver-Investor dalam penelitian Corley secara konsisten menghemat 20 persen atau lebih dari gaji bersih.
Banyak yang mencapai ini dengan mengotomatiskan penarikan persentase tetap dari gaji bersih. Biasanya, 10 persen masuk ke rekening pensiun yang disponsori majikan dan 10 persen lainnya secara otomatis diarahkan ke rekening tabungan terpisah.
Sebulan sekali, Saver-Investor kemudian akan mentransfer akumulasi 10 persen tabungan bulanan ke rekening investasi, seperti rekening perantara. Bahkan jika 20 persen terlalu curam saat ini, menyimpan persentase yang lebih kecil secara konsisten masih dapat membantu Anda memenuhi tujuan keuangan untuk masa depan.
2. Secara teratur menginvestasikan sebagian dari tabungan
Karena Saver-Investor secara konsisten menginvestasikan tabungan, uang yang dimiliki bertambah seiring waktu. Ketika mereka mulai, bunga majemuk ini tidak terlalu signifikan. Tetapi setelah 10 tahun, mereka mulai mengumpulkan kekayaan yang signifikan. Menjelang tahun-tahun terakhir kehidupan kerja, kekayaan Saver-Investors tumbuh menjadi rata-rata USD 3,3 juta.
Para jutawan yang mengejar mimpi dan memulai tidak memiliki kemampuan untuk menginvestasikan tabungan, terutama pada tahap awal mengejar impian. Berapapun tabungan yang mereka miliki digunakan sebagai modal kerja untuk mendanai impian.
Menariknya, bagaimanapun, begitu sebagian besar orang yang bermimpi jadi pengusaha ini mencapai kesuksesan dalam bentuk arus kas yang tersedia. Mereka segera berputar dan mulai menginvestasikan pendapatan mereka.
3. Sangat hemat
Studi Corley menunjukkan bahwa ketiga kategori tersebut sangat berhemat. Mereka berhemat dimulai saat menerima gaji pertama. Bagi orang yang bermimpi jadi pengusaha, ini dimulai saat impian mereka menciptakan arus kas yang cukup untuk memungkinkan mereka menabung dan berinvestasi.
Namun, upaya berhemat itu membutuhkan tiga hal, yaitu:
1. Kesadaran: Menyadari cara mengelola dan membelanjakan uang.2. Fokus pada kualitas: Menghabiskan uang untuk produk dan layanan berkualitas.3. Belanja murah: Menghabiskan jumlah sesedikit mungkin dengan berbelanja di sekitar untuk harga terendah.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengajarkan kesadaran finansial untuk anak jadi hal penting, begini tips dari Caca Tengker.
Baca SelengkapnyaAktivitas dan kegiatan kita sehari-hari bisa menimbulkan rasa lelah yang membuat energi turun.
Baca SelengkapnyaFaktor kebiasaan yang ditekuni seseorang dalam jangka waktu yang lama juga ikut berpengaruh dalam kesuksesan seseorang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi lelah yang kita alami di hari ini bisa terjadi akibat hal yang kita lakukan kemarin malam.
Baca SelengkapnyaTujuan menabung dapat dicapai dengan melakukan sedikit penyesuaian terhadap kebiasaan finansial Anda saat ini.
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca SelengkapnyaSetiap suku bangsa memiliki keunikan & kearifan dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam aspek makanan, seperti aturan dan kebiasaan makan yang sehat.
Baca SelengkapnyaKebiasaan yang bisa mempercepat tanda penuaan dini adalah faktor-faktor yang sering diabaikan oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaOrang yang bahagia cenderung menghasilkan lebih banyak uang karena menggunakan pendekatan optimistis.
Baca Selengkapnya