2018, INDEF prediksi kemiskinan dan pengangguran masih tinggi
Merdeka.com - Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listianto memperkirakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2018 sebesar 5,5 persen, lebih tinggi dari target pemerintah tahun 2018 yang berada pada rentang 5-5,3 persen.
"Sulitnya menurunkan TPT ini diprediksi karena semakin menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi dalam menyerap tenaga kerja, sebagai akibat stagnasi pertumbuhan sektor-sektor tradable," ungkapnya di Universitas Bakrie, Jakarta Selatan, Rabu (29/11).
Untuk dapat menekan tingkat pengangguran, lanjutnya, pemerintah perlu meningkatkan pertumbuhan sektor tradable terutama sektor pertanian dan industri manufaktur serta sektor pendukung lainnya. Selain itu perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi penting agar mampu bersaing di pasar global.
"Pemerintah perlu mengejar ketertinggalan sumber daya manusia baik melalui pendidikan formal, pendidikan vokasi, maupun peningkatan keterampilan," katanya.
Selain itu, INDEF memprediksikan tingkat kemiskinan pada 2018 sebesar 10,5 persen atau berada di atas target Pemerintah pada tahun 2018 yang berada di kisaran 9 persen hingga 10 persen. Dengan demikian, pemerintah diharapkan mampu meningkatkan efektivitas berbagai program pengentasan kemiskinan.
"Seperti reformasi agraria hingga dana Desa, serta menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kontributif bagi penyediaan lapangan kerja agar target penurunan tingkat kemiskinan dapat tercapai," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaStaf khusus Menteri Dalam Negeri Kastosius Sinaga mengapresiasi langkah pejabat Gubernur Sumatera Selatan menurunkan angka kemiskinan di persentase nol persen.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaRelasi kerja dengan industri, merupakan inovasi bertujuan untuk percepatan penanganan pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Kendal
Baca SelengkapnyaKenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca SelengkapnyaUMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca Selengkapnya