2018, Astra International Raup Laba Rp 21,67 Triliun
Merdeka.com - PT Astra Internasional Tbk (ASII) membukukan laba sebesar Rp 21,67 triliun, naik 15 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan 2017 sebesar Rp 18,85 triliun. Peningkatan laba ditopang oleh peningkatan pendapatan perseroan yang juga mengalami kenaikan sebesar 16 persen.
Berdasarkan keterangan resminya, pada tahun 2017 pendapatan perusahaan berkode emiten ASII ini tercatat Rp 206,06 triliun. Sedangkan pada 2018 pendapatan perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp 239,21 triliun.
"Laba bersih grup meningkat pada tahun 2018, disebabkan peningkatan kontribusi (pendapatan) dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta segmen bisnis jasa keuangan, yang kenaikannya melebihi dari penurunan kontribusi segmen agribisnis dan bisnis otomotif," tutur Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto di Jakarta, Rabu (27/2).
Bisnis otomotif Astra Group mencatatkan penurunan capaian laba bersih 4 persen menjadi Rp 8,51 triliun dari sebelumnya Rp 8,86 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan margin operasi.
Kemudian, di bidang agribisnis Astra Group mencatatkan laba bersih anak usahanya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengalami penurunan laba bersih sebesar 27 persen menjadi Rp 1,4 triliun. Ini disebabkan oleh penurunan harga minyak kelapa sawit sebesar 12 persen menjadi Rp 7.275 per kg dibandingkan dengan rata-rata pada tahun 2017.
Penurunan tersebut belum dapat diimbangi oleh kenaikan volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya sebesar 30 persen menjadi 2,3 juta ton.
"Grup telah mencapai kinerja yang baik pada tahun 2018, tetapi situasi bisnis tahun 2019 tampaknya lebih menantang karena ketidakpastian kondisi makro ekonomi, pasar mobil yang sangat kompetitif dan penurunan harga komoditas," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun, total dividen tunai perseroan setara 62,12 persen dari laba bersih tahun buku 2023 yang senilai Rp33,83 triliun.
Baca SelengkapnyaMarjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PT SUNI Bakal Gelontorkan Belanja Perseroan telah mencapai 30,5 persen target laba bersih tahun.Modal Rp327,4 Miliar di Tahun 2024
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaTercatat capaian TKDN Medco mencapai sebesar 66 dalam pengadaan 2022.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca Selengkapnya