2017, kontribusi konsumsi rumah tangga stagnan di 60 persen
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menuturkan, konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi sekitar 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun Agus menilai angka tersebut belum seperti yang diharapkan.
"Memang kontribusi konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi masih besar 60 persenan. Tetapi, ini belum meningkat seperti yang kita harapkan," kata Agus di Kantornya, Jakarta, Kamis (28/12).
Menurutnya, saat ini masyarakat menengah ke atas banyak melakukan perubahan pola konsumsi. Di mana dari mulanya gemar belanja ke toko-toko jadi memilih traveling atau jalan-jalan.
Sementara itu, untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah terjadi perubahan konsumsi lantaran adanya berbagai bantuan sosial dari pemerintah. Sehingga dua hal ini yang membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga belum mengalami peningkatan.
"Ini adalah kondisi yang kita juga yakini dengan adanya bantuan sosial dan diberikan oleh pemerintah," ucapnya.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5,05 persen di tahun 2017. pertumbuhan itu didorong adanya peningkatan dari sisi investasi, ekspor komoditi, dan pertumbuhan impor. Akan tetapi pertumbuhan konsumsi rumah tangga belum mengalami peningkatan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBeras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta
Berdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaPernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali
Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaHasil Survei Ungkap Banyak Orang Indonesia Tak Siapkan Rencana Keuangan Masa Depan, Apa Solusinya?
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca Selengkapnya