Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengulas Lebih Dalam Hubungan Wanita Bernama Lusi dengan Editor Metro TV Yodi

Mengulas Lebih Dalam Hubungan Wanita Bernama Lusi dengan Editor Metro TV Yodi Jenazah Yodi Prabowo. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Akhirnya teman dekat mendiang Editor Metro TV Yodi Prabowo, Lusi angkat bicara ke media. Usai namanya terseret dalam kasus kematian Yodi Prabowo yang diduga bunuh diri karena depresi.

Pihak kepolisian sempat mengungkapkan, sebelum meninggal dunia Yodi mempunyai teman dekat di kantor. Karena hal itu juga lah yang membuat hubungannya dengan calon istri, Suci tak baik. Akan tetapi, diketahui konflik itu sudah diselesaikan secara baik antara Suci dan Lusi.

Sudah Tak Bekerja di Metro TV

Diketahui, Lusi saat ini sudah tak lagi bekerja di Metro TV. Hal ini terjadi lantaran kontrak kerja Lusi dengan Metro TV sudah berakhir.

"Memang sebelumnya sedang ada pengurangan karyawan karena pandemi, kontrak saya memang berakhir di bulan Juli," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (29/7).

Bukan Karena Kasus Yodi

Lusi menegaskan, berakhirnya kontrak dengan Metro TV tidak ada kaitannya dengan kasus kematian Yodi Prabowo. Menurutnya, ini memang murni karena kontrak kerjanya telah selesai. Terlebih saat ini sedang dalam masa pandemi yang memungkinkan perusahaan mengurangi jumlah pegawainya."Dari pihak kantor tidak memperpanjang kontrak karena alasan sedang ada pengurangan karyawan karena pandemi ini," katanya.

Bungkam dengan Kasus Kematian Yodi

Di sisi lain, Lusi enggan berkomentar banyak dan memilih bungkam terkait kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo. Dia mengaku saat itu dalam kondisi tubuh yang kurang sehat dan sedang butuh istirahat."Sebelumnya mohon maaf mas, saya sedang kurang sehat. Masih butuh istirahat," pungkasnya.

Polisi Menepis Dugaan Motif Asmara

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat lantas menepis dugaan konflik asmara yang menjadi motif kematian Yodi Prabowo. Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh penyidik, diketahui konflik antara Suci (pacar) dan Lusi (teman dekat) sudah selesai."Pacar S dan teman dekat L, ada konflik di antara mereka, tapi sudah selesai," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7).

Dugaan Ada Masalah Pribadi

Karena hal itu lah pihak kepolisian membantah dugaan konflik asmara yang melandasi kematian Editor Metro TV. Sementara itu, polisi menduga ada masalah pribadi yang tengah dihadapi Yodi hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.rilis kasus pembunuhan editor metro tv

©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

"Ditemukan dugaan persoalan internal korban yang mungkin menjadi pemicu apakah depresi," jelas Tubagus.

Luka Hanya Ada di Leher dan Dada

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik usai melakukan autopsi, petugas menemukan luka di leher. Tak hanya itu, petugas juga menemukan luka di dada sebanyak 4 kali. Pihaknya mengatakan tidak menemukan adanya luka lecet atau terkena benda tumpul pada jenazah Yodi Prabowo."Kemudian jenazah yang diperiksa hasilnya diperkirakan meninggal dua atau tiga hari, sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 10 setelah korban ditemukan dan kemudian analisa motor ditemukan itu tanggal 7 atau malam atau dini hari jam tanggal delapan, dua atau tiga hari kurang lebih nyambung dengan hasil pemeriksaan forensik dengan pemeriksaan di TKP," jelasnya.

Pisau Beli di Ace Hardware

Mendiang Yodi Prabowo diduga menggunakan pisau untuk melukai dirinya sendiri. Terkait dengan itu, ternyata korban membeli atau mendapatkan pisau dari toko Ace Hardware. Hal ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan kamera Closed Circuit Television (CCTV) milik toko yang berada di Rempoa, Jakarta Selatan tersebut."Hasil dari CCTV Acehardware, kami ceritakan sebagai berikut pada pukul 14.20 Wib. Kemudian dilakukan pemeriksaan, ada berapa banyak pisau yang laku jenis ini, satu minggu terakhir hanya satu pisau yang laku. Kapan itu beberapa hari yang lalu, kemudian melakukan CCTV, dicek CCTV-nya, kemudian didapatkan fakta bahwa pisau itu dibeli korban sendiri, bukti pendukung," ungkapnya."Jadi pisau itu yang digunakan sebagai alat dibelinya sendiri, apa buktinya CCTV, apa buktinya dan semuanya terus sampai ke tempat parkir ada. Bagaimana dia masuk dan keluar. Perlu juga kami sampaikan bahwa waktu dia masuk sampai dengan keluar hanya 8 menit, begitu masuk langsung menuju tempat di mana pisau itu dipajang langsung diambil pisau yang dimaksud agak lama 2 menit di situ, kemudian bergerak menuju kasir, berjalan ke tempat parkir dan meninggalkan tempat," sambungnya.

Langsung Menuju Kantor

Usai membeli pisau itu, Editor Metro TV Yodi Prabowo langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian. Yodi Prabowo kemudian pergi menuju kantor tempat dia bekerja selama ini."Kemudian yang selanjutnya, tentang masalah analisa mengenai CDR, apa benar dia yang membeli. Maka dilakukan analisa CDR, posisi korban pada saat jam tersebut sesuai dengan CCTV berada di lokasi adalah rute dari rumah ke kantornya atau sebaliknya, ini analisa CDR-nya. Sehingga dapat saya sampaikan, pada tanggal 7 tercovernya ada di sana semua, ada analisa terhadap CDR tersebut. Kemudian selanjutnya analisa berdasarkan CDR tentang data recordnya dan juga WA tidak ada ancaman dari luar ataupun yang lain-lain," jelasnya.

Pernah Berobat di Rumah Sakit

Pihaknya mengatakan, tidak menemukan adanya transaksi mencurigakan. Akan tetapi, terdapat satu transaksi untuk berobat di Poli Kelamin dan Kulit di RSCM."Yang bersangkutan pernah sempat berobat ke rumah sakit Cipto di Kencana. Dari informasi dia memiliki dua di BCA dan Mandiri, tidak ada transaksi yang mencurigakan. Handphonenya juga tidak ada ancaman yang mencurigakan atau yang lain," sebutnya."Pertanyaannya untuk apa uang itu? Dilakukan pemeriksaan lab dan juga konsultasi ke dokter. Dokter apa? Adalah dokter ahli penyakit kelamin dan kulit. Pengecekan. Pasti ada keluhan, kemudian dia lakukan konsultasi ke dokter. Setelah itu disarankan untuk lakukan pengecekan. Atas kehendaknya sendiri positif atau tidaknya HIV. Tetapi hasil itu sampai sekarang belum korban ambil. Ini terkait dugaan bundir? Sangat terkait. Munculnya depresi. Psikologi forensik. Terkaitan fakta penyidikan," sambungnya.

Konflik Pacar dan Teman Dekat

Sebelum meninggal, Yodi rupanya pernah memiliki konflik dengan sang kekasih yakni Suci Fitri Rohmah (24) dan teman dekatnya berinisial L. "Yang pertama yang bersangkutan memang memiliki pacar di sisi lain dia juga punya teman dekat dengan inisial L. Kemudian yang pernah terjadi sedikit konflik di antara mereka, tetapi sudah bisa diselesaikan ada latar belakang lain dalam kehidupan si korban yang mungkin tidak perlu saya sampaikan di sini," ungkapnya.kekasih mendiang yodi prabowo

©2020 Merdeka.com/Kirom

Meski begitu, polisi masih mendalami terkait hal tersebut. Apakah menjadi penyebab korban mengalami depresi dan nekat melakukan bunuh diri."Apakah ini menjadi pemicu dari pada tingkat depresi seseorang, ini masih kita dalami lebih lanjut," ujarnya.

Yodi Penah Ada Niat Bunuh Diri

Pihak kepolisian menemukan satu fakta yang menonjol dari sejumlah keterangan saksi yang diterimanya termasuk dari Suci. Siapa sangka, Yodi Prabowo pernah memiliki niatan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri."Dari beberapa keterangan saksi yang menonjol adalah korban pernah menyatakan berulang-ulang kepada S (pacar) setelah konflik yang sedemikian kuat, kemudian dia menyampaikan kurang lebih begini 'kalau saya tidak ada bagaimana' tafsiran kami 'kalau saya meninggal, kalau saya tidak ada itu seperti apa'," ungkapnya."Dan ini disampaikan berulang-ulang kepada S dan di antaranya memang ada hubungan ada rencana akan menikah untuk tahun depan," sambungnya.Hal ini didapatkan setelah penyidik dari Polsek, Polres hingga Polda melakukan pemeriksaan terhadap 34 saksi yang ada."Itu sekilas perjalanan dari apa yang didapatkan oleh penyidikan dari Polda bekerjasama dengan Polres Jakarta Selatan dan juga Polsek Pesanggrahan," ucapnya.

Kesimpulan Yodi Bunuh Diri

Menurut berbagai temuan yang didapat dan dilakukan oleh polisi, Yodi diduga kuat meninggal dunia akibat bunuh diri."Dari beberapa faktor penjelasan keterangan ahli TKP dan bukti petunjuk yang lain, maka penyidik berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri. Kami membuka diri kalau ada informasi. Fakta yang kami himpun dari olah TKP, keterangan ahli, bukti pendukung. Kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri," tutupnya.

Ayah Yodi Tak Percaya

Akan tetapi, orang tua Yodi Prabowo masih tak percaya bila sang anak meninggal dunia akibat bunuh diri di pinggir Tol JORR Ulujami. Menurut ayah Yodi, dirinya tak pernah di beri tahu jika sang anak meninggal karena bunuh diri sejak awal. Bahkan dikatakan, pihak keluarga tidak pernah dimintai keterangan."Karena dari awal dari pihak keluarga tidak pernah dimintai keterangan seperti itu. Aku kan percayakan kepada pihak kepolisian. Paling waktu di BAP kesehariannya saja gitu loh, tiba-tiba disimpulkan begitu (bunuh diri)," jelas Suwandi saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/7).Suwandi juga heran, selama diperiksa, polisi tak pernah bertanya tentang kondisi Yodi, Namun, tiba-tiba datang kesimpulan bunuh diri."Jadi tidak pernah diminta keterangan apakah anak bapak ini akhir-akhir ini depresi atau enggak? Enggak pernah begitu. Tiba-tiba muncul kesimpulannya itu. Waktu di BAP sebelum dirilis saya dipanggil ini begini-begini, tetapi dia enggak ngomong anak saya begini-begini, akhirnya keluar itu (bunuh diri)," ujarnya.

Sang Ayah Ungkap Kejanggalan Kematian Yodi

Suwandi lebih lanjut mengungkap adanya kejanggalan dalam kematian Yodi Prabowo bila disebut bunuh diri. Menurutnya, tidak ada bekas darah dalam jumlah banyak di bekas pakaian sang anak. Sehingga, Suwandi menyangsikan Yodi selama tiga hari berada di lokasi yang ditemukan."Mau 3 hari sebulan itu kan telungkup namanya darah nempel di badan pasti ada bekas-bekasnya di baju, enggak mungkin bajunya itu langsung bersih sendiri. Itu kan posisi telungkup," kata Suwandi, ayah mendiang Yodi Prabowo. "Paling enggak ada bekas-bekasnya lah, atau keringatan saja di bajunya bergelombang biar sudah kering, apalagi ini darah. Kalaupun dia pakai kaos, pakai apa darah menggumpal pasti ada di kaos itu. Dari segitu saja orang pakai nalarnya saja sudah enggak masuk akal," bebernya.

Tak Pernah Tahu Proses Bunuh Diri Sang Anak

Suwandi juga membeberkan, dirinya penah meminta penjelasan polisi terkait bagaimana proses bunuh diri sang anak. Sayang, dirinya tak penah diberi tahu sama sekali. Tak heran jika Suwandi menyangsikan dugaan bunuh diri atas kematian Yodi.pemakaman editor metro tv korban pembunuhan

©2020 Merdeka.com/Kirom

"Makanya polisi enggak pernah membahas itu, saya pernah meminta coba peragakan kalau anak saya bunuh diri di situ kasih tahu saya bunuh dirinya seperti apa? Apakah berdiri atau seperti apa? Kan enggak dijelasin di situ," pungkasnya.

(mdk/tan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3.000 Tahun Sebelum Lahir, Lukisan Batu di Gurun Sahara Mesir Ini Sudah Gambarkan Adegan Kelahiran Yesus

3.000 Tahun Sebelum Lahir, Lukisan Batu di Gurun Sahara Mesir Ini Sudah Gambarkan Adegan Kelahiran Yesus

Lukisan kuno di dalam gua ini berusia 5.000 tahun.

Baca Selengkapnya
Sosok Arten Boltian, Calon Suami Lucinta Luna yang Curi Perhatian

Sosok Arten Boltian, Calon Suami Lucinta Luna yang Curi Perhatian

Sosok calon suami Lucinta Luna ini berhasil mencuri perhatian usai adu mulut dengan Deddy Corbuzier.

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres

Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres

Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Bayi 16 Bulan Meninggal Setelah Ditinggal Ibunya Pergi Liburan Bareng Pacar, 10 Hari Sendirian Tanpa Makan dan Minum

Bayi 16 Bulan Meninggal Setelah Ditinggal Ibunya Pergi Liburan Bareng Pacar, 10 Hari Sendirian Tanpa Makan dan Minum

Ibu bayi malang ini divonis penjara seumur hidup karena menelantarkan bayinya hingga tewas.

Baca Selengkapnya
Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini

Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini

Menhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.

Baca Selengkapnya
AHY: Orang Tua Saya Tidak Pernah Membebani Cita-Cita Harus Jadi Presiden

AHY: Orang Tua Saya Tidak Pernah Membebani Cita-Cita Harus Jadi Presiden

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak dibebani cita-cita atau harapan untuk menjadi presiden seperti sang ayah.

Baca Selengkapnya
Wanita Muda Ini Sukses Bisnis Daster, Modal Rp500.000 Kini Raup Omzet Rp130 Juta per Bulan

Wanita Muda Ini Sukses Bisnis Daster, Modal Rp500.000 Kini Raup Omzet Rp130 Juta per Bulan

Awalnya, Bella merupakan seorang pekerja biasa, kemudian terbesit di hatinya ingin mendapatkan penghasilan tambahan.

Baca Selengkapnya