Kondisi Lapas II A Yogya Saat Pandemi, Tingkatkan Imun & Perketat Kunjungan
Merdeka.com - Semenjak pandemi Covid-19, tak sedikitnya beragam lini kehidupan ikut mengalami perubahan. Sejumlah peraturan pun digalakkan oleh pemerintah demi mengontrol penularan.
Seperti halnya dengan sistem yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Yogyakarta. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi), tidak bisa berjumpa dengan kerabat sejak awal pandemi.
Bahkan mereka diberikan asupan lebih, demi menunjang imunitas. Beberapa persiapan lain pun telah dibuat sedemikian rupa, supaya para WBP bisa kembali bertatap muka dengan keluarga.
Simak kisah perjalanan di dalam Lapas II A Yogyakarta di era pandemi berikut ini.
Pengajar Luar Dihentikan Sementara
Selama ini Lapas II A Yogya memberikan jadwal bagi para pendeta gereja, hindu dan ustaz untuk mengajarkan agama kepada para penghuni Lapas.
Semenjak banyak WBP yang terinfeksi, interaksi dari luar pun mulai dihentikan. Para pengajar selama beberapa bulan tidak diundang dulu.
Gerbang depan Lapas II A Yogyakarta, Kurnia Azizah ©2021 Merdeka.com
"Kemarin kita sempat off dulu, karena mengurangi risiko dari luar. Kebetulan di sini sempat banyak yang positif. Lalu kita asingkan di Blok H," kata Wachid selaku Kepala Seksi Bimbingan Kerja Lapas.
Meski sudah mengikuti protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan cek suhu, tak disangka virus Covid-19 tetap terdeteksi. Sekira 100 WBP dinyatakan positif dan harus diisolasi di gedung tersendiri.
"Yang positif sekitar 100. Apalagi situasi satu kamar. Yang membuat khawatir itu kita yang pegawai OTG, membawa virus dari luar kan enggak tahu. Sekarang Blok H digunakan untuk isolasi anak-anak yang baru datang atau pindahan," sambungnya.
Antigen Massal Berkali-Kali
Taman dengan kolam ikan di depan dapur di dalam Lapas II A Yogya, Kurnia Azizah ©2021 Merdeka.com
Terdapat tujuh blok di Lapas IIA Yogya, di antaranya Wisma Sido Drajad (A), Wisma Sido Luhur (Tipikor), Wisma Sido Tentrem (D), Wisma Sido Mukti (E), Blok H, Wisma Sido Mulyo (G), serta Wisma Sido Asih (F).
Setiap blok dilakukan pendataan kesehatan. Kemudian tes massal beberapa kali. Terutama bagi pasien isolasi yang dipindahkan ke Blok H. Hingga WBP dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke bloknya sendiri.
"Jadi waktu itu kita melakukan tes massal beberapa kali, antigen masal untuk WBP. Lalu diisolasi selama 14 hari. Tes antigen beberapa kali. Tapi setelah itu, pelayanan berjalan seperti biasa, normal kembali," dokter Novita.
Meningkatkan Imun Para WBP
Para WBP (Napi) terlibat ikut membantu memasak di dapur, Kurnia Azizah ©2021 Merdeka.com
Sanak keluarga yang tak dapat melakukan kunjungan ke Lapas, mungkin akan merasa khawatir. Di lain sisi, mereka dapat bernapas lega karena para WBP ini menerima perhatian serius di era pandemi.
Demi meningkatkan imunitas para WBP, menu makan tiga kali sehari ditambah dengan minuman dari rempah-rempah, serta suplemen berupa vitamin.
"Menu kita kemarin dikasih ekstra puding ya pak ya selama pandemi. Sama minuman jahe serai. Vitamin juga ada untuk penghuni (WBP), biar kita sehat semua," jelas Wachid.
"Kita kasih vitamin juga, buah-buahan, telur juga satu glundung, baju juga kita kasih, sampai ke celana dalam kita berikan. Istilahnya di sini kopen (terawat). Perawatan disesuaikan dengan anggaran kita," terang Hadi Wicaksono Kasubag TU.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca Selengkapnya6 Kondisi yang Bisa Menekan Rasa Lapar dan Membuat Seseorang Tak Merasakannya
Munculnya rasa lapar merupakan sinyal alami pada tubuh. Namun, sejumlah kondisi bisa menyebabkan kita tidak merasakan rasa lapar ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca Selengkapnya