Iran Umumkan Telah Temukan Obat Virus Corona
Merdeka.com - Wabah virus corona masih menjadi momok menakutkan di dunia. Meski banyak pasien yang dinyatakan sembuh, namun virus corona hingga saat ini masih terus menyebar. Bahkan, WHO sudah menetapkan virus corona (COVID-19) sebagai pendemi.
Baru-baru ini, kabar bahagia telah diumumkan. Sebagai salah satu negara yang memiliki kasus virus corona terbesar, Iran berhasil menemukan obatnya. Melansir dari Liputan6.com, berikut fakta mengenai obat virus corona yang telah teruji.
Pernyataan Kementerian Kesehatan Iran
Hingga (9/3/2020), kasus virus corona di Iran telah mencapai 7.161. Dari angka tersebut, setidaknya 237 pasien dinyatakan meninggal dunia dan 2.394 pasien lainnya dinyatakan sembuh. Untuk mengatasinya, pemerintah Iran juga telah melakukan sejumlah langkah dan upaya penyebaran serta pencegahan virus corona.
AFP/Atta Kenare
Setelah melakukan berbagai upaya, akhirnya Iran memberikan kabar bahagia. Kementerian Kesehatan Iran kemudian mengumumkan pengujian obat buatan dalam negeri telah sukses mengobati gejala pada pasien virus corona dengan kondisi parah.
Pengujian Obat
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Iran untuk mengatasi penyebaran virus corona. Termasuk menemukan obat untuk mengobati pasien virus corona (COVID-19). Siapa sangka, obat yang telah melalui proses pengujian ini berhasil mengobati gejala pada sejumlah pasien virus corona bahkan dengan kondisi parah.
2016 REUTERS/Mike Segar
"Pengujian obat imunomodulator yang disebut Actemra terhadap para pasien yang terinfeksi Virus Corona berhasil memulihkan mereka secara parsial," ungkap Kepala Hubungan Masyarakat dan Pusat Informasi Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Iran, Kianush Jahanpur, seperti dilaporkan harian Tehran Times, yang dilansir Xinhua, Kamis (12/3/2020).Menariknya, gejala-gejala pasien virus corona berhasil menurun 48 jam setelah mengonsumsi Actemra. Menurut Jahanpur, hasil tersebut ditemukan saat dalam proses pemindaian.
Tahap Awal
Meski telah berhasil mengobati pasien virus corona, Iran masih akan terus mendalami obat tersebut. Jahanpur mengatakan jika hasil yang telah keluar itu masih dalam tahap awal.
2016 REUTERS/Mike Segar
Masih perlu lebih banyak lagi penelitian dan percobaan untuk menguji keefektifan secara sempurna. Pada Rabu (11/3), Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan total sekitar 9.000 warganya telah mengidap virus corona (COVID-19). Parahnya, 354 pasien di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.
Relatif Kondusif
Menjadi salah satu negara terjangkit virus corona terbesar di dunia, tak membuat masyarakat Iran menjadi panik. Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) Iran menyatakan kondisi Negeri Bintang David ini relatif terkendali dan kondusif. Sejumlah aktivitas publik masih tetap berjalan dengan tingkat keramaian yang lebih rendah.
AFP
HPI juga mengatakan kondisi pusat perbelanjaan dan pasar relatif normal. Selain itu, barang-barang kesehatan dan bahan makanan juga masih banyak tersedia. Hal ini dikarenakan dalam menyikapi keadaan, warga Iran memilih untuk mematuhi segala imbauan dari Kementerian Kesehatan maupun pejabat kesehatan setempat.
Imbauan HPI untuk WNI di Iran
Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) di Iran juga menyampaikan imbauan pada WNI di Iran untuk tidak meremehkan semua arahan dari pihak terkait. Organisasi pelajar ini juga berharap pihak pemerintah beserta masyarakat Indonesia agar lebih selektif dan bijak mencari serta menerima informasi yang resmi dan representatif.
AFP
HPI juga menegaskan pihaknya belum pernah menyampaikan pernyataan apapun terkait dengan virus corona dan Iran. Pihaknya tidak akan bertanggung jawab atas semua pernyataan yang dilontarkan oleh siapapun. Baik itu melalui media cetak maupun televisi, terlebih yang mengatasnamakan pelajar Indonesia di Iran."Kami mengapresiasi langkah dan upaya pemerintah setempat dalam pelayanan dan pencegahan Virus Corona dan KBRI Tehran yang sigap melindungi WNI di Iran. Kami berharap pemerintah Indonesia bisa meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan Virus Corona di Tanah Air," tegas pihak HPI seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (12/3/2020).
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTerobosan Mengejutkan Dunia Medis, Obat China Ampuh Sembuhkan Kanker Paru-Paru
Terobosan Baru Dunia Medis, Obat China Ampuh Sembuhkan Kanker Paru-Paru
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Cabai Jawa, Harta Karun Tanaman Obat Indonesia yang sering Digunakan untuk Obat Alami
Cabai Jawa merupakan tanaman obat kaya khasiat, terutama dalam mengobati flu, demam, dan masuk angin.
Baca SelengkapnyaMeski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaObat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Baca SelengkapnyaJenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya