4 Negara yang Lockdown dan Tetap Buka Saat Nataru, Cegah Kenaikan Covid-19
Merdeka.com - Libur panjang akhir tahun identik untuk merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski begitu, selama pandemi Covid-19 masih terbilang belum aman. Masyarakat diimbau untuk tetap mengurangi mobilitas.
Sejumlah negara bahkan sengaja melakukan penutupan atau mematikan kehidupan publik di akhir tahun. Demi mencegah gelombang kasus terinfeksi dari para pelancong.
Bagi Anda yang ingin tetap bertahan di rumah, sebaiknya manfaatkan waktu dengan kegiatan lain supaya tidak bosan. Namun bagi Anda yang ingin tetap pergi melancong ke luar negeri, pastikan untuk menentukan negara tujuan dengan tepat. Berikut daftarnya, seperti dikutip dari weforum.
Lockdown Saat Libur Nataru
1. Austria
Negara yang diketahui akan tutup atau lockdown adalah Austria. Ini menjadi sekira keempat kalinya mereka melakukan penutupan diri. Austria menjadi negara Eropa barat pertama yang menerapkan kembali sistem lockdown.
Peraturan yang diterapkan di negara ini mirip dengan yang sebelumnya. Namun ada kelonggaran aturan bagi penduduk setempat. Terutama sejak pertama kali diperkenalkan vaksin dan tersedia secara luas di banyak kota.
Sebagian besar fasilitas umum, seperti kafe, bar, restoran, toko non-esensial, teater, dan salon kemungkinan akan diminta tutup selama 10 hari atau mungkin sebanyak 20 hari, kata pemerintah.
2. Jerman
Semenjak Austria mengumumkan akan melakukan tindakan lockdown, Jerman disinyalir akan mempertimbangkan untuk mengikutinya. Apalagi mengingat adanya peningkatan kecemasan atas dampak lonjakan infeksi COVID-19 di Eropa.
3. Belanda
Terjadi peningkatan sekira 33 persen di bulan November 2021. Sehingga pengetatan dan fasilitas umum kembali digalakkan. Bahkan masyarakat disarankan untuk bekerja di rumah.
Negara yang Mulai Melonggarkan
1. Singapura
Negeri Singa kini mulai melonggarkan beberapa pembatasan sosial. Yang sebelumnya terbilang ketat demi menahan penyebaran Covid-19. Setelah sempat mengalami angka stabil, tanpa lonjakan.
2. Australia
Bagi Anda yang hendak melancong, negara Australia akan mengizinkan masuk bagi pemegang visa yang memenuhi syarat. Aturan ini akan digalakkan pada 1 Desember, dengan syarat di vaksinasi penuh di negara asal.
Meski begitu, pastikan untuk tetap selalu menjaga disiplin 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaTips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya