XL setuju perpindahan kanal frekuensi 4G 1800 Mhz secara direct
Merdeka.com - Pasca ditandatanganinya surat edaran Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 1 tahun 2015 tentang kebijakan penataan ulang 4G di frekuensi 1800 MHz, saat ini pemerintah dan operator sedang membahas implementasinya.
Penataan ulang ini sendiri bertujuan agar operator bisa menempati blok pita frekuensi secara berurutan demi mengoptimalkan spektrum yang mereka miliki.
Pembahasan mengenai hal itu masih dalam tahap kesepakatan untuk memulai wilayah mana yang akan mulai terlebih dahulu dan metode perpindahan kanal frekuensinya. Namun, yang lebih menjadikannya alot adalah metode perpindahan kanal frekuensi antara direct atau indirect.
Metode perpindahan kanal frekuensi dengan cara direct ini adalah perpindahan kanal frekuensi baru secara langsung yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sementara indirect, perpindahan kanal frekuensi baru yang menggunakan alokasi frekuensi lainnya terlebih dahulu.
Pembahasan metode perpindahan yang masih alot ini juga dibenarkan oleh Chief Service Management Officer (CSMO) XL, Ongki Kurniawan. Menurutnya, masing-masing operator punya persepsi sendiri-sendiri tentang metode perpindahan.
"Masing-masing operator punya approach sendiri untuk masalah ini. Intinya, pada dasarnya sebagian besar kita sudah sepakat. Tapi, memang ada dua hal itu yang belum ada kata kesepakatan yakni metode perpindahan dan wilayahnya," ungkap Ongki seusai acara diskusi IndoTelko Forum dengan tajuk '4G & Rich Content: a New Era of Indonesian Broadband' di Jakarta, (24/3).
Lebih lanjut, Ongki menjelaskan jika hal itu wajar karena setiap operator memiliki persepsi risiko berbeda-beda. Dalam masalah metode perpindahan kanal frekuensi ini, XL dengan tegas menggunakan metode perpindahannya secara direct.
"Kalau dari sisi XL, kita masuk dalam posisi direct. Karena kita lihat dari implementasi di negara lain, so far yang sukses menggunakan metode perpindahan direct dan itu sudah ada contohnya di Australia," ujarnya.
Metode perpindahan kanal frekuensi ini ternyata juga berpengaruh terhadap biaya. Pasalnya, kata dia, jika menggunakan metode perpindahan direct, maka hanya sekali berpindah jadi tidak ada biaya dua kali lipat dari metode perpindahan indirect.
"Kalau direct kan langsung. Hanya sekali. Tapi, kalau yang indirect itu kan harus transit dulu. Jadi, wajar kalau lebih mahal," tutupnya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diperkirakan pelanggan akan banyak berkirim konten video atau foto, serta akses streaming baik video, musik, serta gim.
Baca SelengkapnyaMomen Lebaran selalu menghadirkan tantangan operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaWireless adalah teknologi tanpa kabel yang mudah dan praktis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya terkait kenaikan trafik internet disebut pihak XL sudah diantisipasi.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca SelengkapnyaDesa-desa pelosok di Sulawesi kini bahagia karena XL Axiata menawarkan internet di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaFokus utama layanan IOTF di IKN adalah pada instalasi dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaAiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca Selengkapnya