TopJek klaim keberadaannya tak bakal ganggu privasi konsumen
Merdeka.com - Geliat aplikasi transportasi seperti Go-Jek, GrabBike, Blu-Jek makin mewabah di ibukota. Bahkan, baru-baru ini ada satu pemain layanan yang serupa muncul, TopJek. Menurut Co-founder sekaligus Direktur TopJek, Cempaka Adinda Devi, mengatakan, perusahaan aplikasi besutannya ini sangat menjaga privasi konsumennya.
Maklum, isu privasi konsumen memang sedang menjadi topik yang hangat bagi kalangan pengguna ojek online. Pasalnya, tak jarang mereka mendapatkan pesan dari pengemudi ojek online di luar pesanan mereka.
Kelemahan privasi yang ada di layanan ojek online sebelumnya diklaim jadi jadi fokus perusahaan supaya bisa bersaing dengan pemain lain yang sudah lebih dulu hadir.
"Kita akan buat pengemudi tidak bisa menghubungi pengemudi secara langsung. Di aplikasinya Topjek sudah dibuatkan fitur chatroom khusus yang dapat dipakai untuk komunikasi pengemudi dan pengguna layanan, jadi nomor telepon tidak diekspos," kata Cempaka kepada Merdeka.com di kantornya kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (8/10).
Dirinya pun menjamin jika menggunakan fitur chatroom, keamanan privasi konsumen tak mungkin bocor. Terlebih, kata dia, sisi transportasi penumpang memang menjadi salah satu layanannya, namun lebih diutamakan adalah pengiriman barang.
"Perusahaan lain memang sudah menyediakan jasa ini, tapi menurut kami masih banyak yang bisa dilakukan di bisnis ini. Topjek siap menjanjikan pengiriman barang bisa dikirimkan ke tujuan dalam waktu kurang satu jam dengan kualitas sistem yang lebih baik dari yang disediakan perusahaan lain," tutur wanita jebolan LSPR ini.
"Selain menyasar pasar personal, kita juga sedang dalam tahap perbincangan dengan beberapa perusahaan. E-commerce lokal di bidang fashion salah satu yang dalam penjajakan bisnis dengan Topjek," tandasnya.
Meskipun belum meluncur secara resmi, Topjek mengaku sudah menerima sekitar 10 ribu pendaftar melalui website yang disediakannya. Perusahaan ini mengaku bakalan melakukan penyaringan yang cukup ketat bagi calon pengemudi yang berminat jadi pengemudi di layanan ojek online miliknya. Untuk operasional pertama kali nanti, mereka akan mengoperasikan 2000 pengemudi ojek yang akan melayani seluruh wilayah Jakarta.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaKemendag memberi batas tiga bulan kepada Tiktok untuk memindahkan fitur e-commerce miliknya ke Tokopedia, setelah diakuisisi.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Mei 2024, Tokopedia menaikkan biaya layanan atau biaya admin yang dibebankan kepada pedagang sebagai mitra kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaAiman sebelumnya penyitaan handphone hingga akun email dan Instagramnya oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, dirinya hanya membutuhkan jawaban.
Baca Selengkapnya