Tak satu pun negara setujui program mata-mata Amerika
Merdeka.com - PBB akhirnya mengesahkan 18 draft resolusi yang berisi mengenai pengaturan hak privasi dalam era digital. Namun begitu, hal ini rupanya masih saja ditentang Amerika Serikat, pihak yang memiliki program mata-mata yang tentu saja bertentangan dengan dokumen tersebut.
Seperti yang dilansir oleh ZDNet (27/11), dilaporkan bahwa pemerintah negeri Paman Sam tersebut ternyata ingin menghalangi disahkannya resolusi PBB tersebut. Negeri yang dipimpin Obama tersebut menyatakan sikap bahwa penyadapan yang mereka lakukan sebenarnya bukanlah hal yang ilegal.
"Menyusul persetujuan tersebut, beberapa negara delegasi menekankan pentingnya kesamaan paham internasional mengenai mekanisme perlindungan HAM dengan cara menjaga privasi dan kebebasan berekspresi," tulis rilis pers Majelis Umum PBB.
Pernyataan keras juga disampaikan oleh perwakilan dari Swedia terkait adanya program mata-mata yang dimiliki NSA dan jaringannya dalam Lima Mata atau Five Eyes. Swedia menyatakan bawha harusnya HAM baik yang dalam jaringan atau luar jaringan tetap harus dijaga.
Pernyataan Swedia juga diamini oleh sebagian besar delegasi negara yang hadir dalam majelis tersebut. Perwakilan dari Korea Utara misalnya, menyatakan bahwa resolusi ini diajukan pada saat dan forum yang tepat.
Dengan keluarnya resolusi ini, harusnya Amerika Serikat mulai menata ulang program mata-matanya yang melibatkan jaringan di seluruh dunia. Jika tetap menentang, maka AS sama saja menentang seluruh dunia.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca Selengkapnya10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaLuar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan
Anies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya
Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaKisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaJepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaPecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca Selengkapnya