Tak digubris, Anonymous Australia keluarkan ultimatum terakhir
Merdeka.com - Peringatan yang diberikan oleh Anonymous Australia terhadap hacker Indonesia ternyata belum ditanggapi dengan serius. Buktinya, baru saja Anonymous negeri kanguru tersebut melayangkan ultimatum terakhir kepada hacker kita.
Seperti yang dilansir oleh RT (11/11), baru saja Anonymous Australia melayangkan sekali lagi peringatan terhadap hacker Indonesia, khususnya Anonymous Indonesia, dalam bentuk sebuah video. Video yang diunggah di YouTube ini isinya mirip dengan yang pertama, namun ditambahi lagi peringatan terakhir jika hacker Indonesia tetap bandel.
"Kalian rupanya tidak menghentikan serangan pada situs publik Australia padahal kita sudah memohon," kata Anonymous Australia.
Anonymous Australia pun kemudian mengingatkan lagi siapa saja yang sebenarnya boleh diserang. Khusus untuk ini, mereka mendukung aksi hacker kita.
"ASIO, DSD, dan ASIS adalah agensi intelijen utama Australia yang harusnya jadi sasaran kalian, BUKAN situs publik Australia," tambahnya.
Hacktivist terbesar di Australia ini pun kemudian memberikan peringatan terakhirnya kepada hacker Indonesia. Jika tidak menggubrisnya, maka perang cyber antara kedua belah pihak pun bisa pecah.
"Kami sudah sabar menghadapi kalian, Anonymous Indonesia. Takkan ada lagi peringatan jika kalian coba untuk menyerang (situs publik) lagi," seloroh Anonymous Australia.
Sebelumnya, kelompok hacker Anonymous Australia tersebut telah memperingatkan apa yang dilakukan oleh hacker kita. Anonymous asal negeri kanguru tersebut menilai serangan yang dilakukan Anonymous Indonesia terhadap situs Australia adalah salah sasaran. Seharusnya, bukan situs komersial milik UKM, melainkan situs pemerintahannya.
Namun, peringatan ini rupanya tidak digubris hacker Indonesia pada serangan kedua yang terjadi sejak Jumat silam. Buktinya, Anonymous Australia masih menemukan adanya situs publik negara mereka yang runtuh akibat imbas serangan hacker Indonesia ke situs pemerintahan Australia.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda
Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca SelengkapnyaPemuda Indonesia Ungkap Alasan Mengejutkan Hijrah ke Australia, Gaji Selangit-Harga Mobil Cuma Rp20 Juta
Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Butuh Nyali Besar Jadikan Indonesia Negara Maju: Kadang Saya Malah Dibully
Jokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pidato Kampanye Pamungkas di JIS, Anies Ajak Rakyat Indonesia Lawan Operasi Satu Putaran
Selain itu, Anies mengajak masyarakat melawan intimidasi.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaJokowi Tantang Timnas Indonesia Kalahkan Australia: Besok Menang, Kita Bicara Bonus
Timnas Indonesia akan menghadapi Australia di babak 16 Piala Asia
Baca SelengkapnyaKereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi
Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.
Baca SelengkapnyaAnies: Indonesia Makin Didominasi Kekuatan Non Gagasan Kerakyatan
Anies menilai semakin tampak jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaBenua yang Hilang Ditemukan di Bawah Laut Australia, Diduga Pernah Dihuni Setengah Juta Manusia 70.000 Tahun Lalu
Luas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris
Baca Selengkapnya