Tahun 2010, 57,8 persen orang Jakarta sakit gara-gara polusi udara
Merdeka.com - Polusi udara memang berpotensi menimbulkan penyakit bagi masyarakat. Meski tidak serta merta langsung terkena penyakit, efeknya akan terjadi ketika sudah berapa lama mereka terpapar polusi.
Jakarta misalnya, ibukota negara kita ini memang memiliki polusi udara yang tinggi. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI), Budi Haryanto.
Menurutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukannya pada tahun 2010, sekitar 57,8 persen dari populasi di Jakarta yang saat itu berjumlah 9 jutaan menderita penyakit dari imbas polusi udara.
"Di tahun 2010 saja yang terkena penyakit akibat polusi udara saja sebanyak itu, apalagi sekarang," ungkapnya saat ditemui Merdeka.com di Pacific Place, Jakarta.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa ada enam penyakit yang berpotensi disebabkan polusi udara di Jakarta. Enam penyakit itu di antaranya, Asthmatic Bronchiale, Bronchopneumania, ARI, Pneumonia, COPD, dan Coronary Artery Diseases.
Dari enam penyakit itu, diketahui Coronary Artery Diseases atau penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mengeluarkan biaya kesehatan paling besar yakni sekitar Rp 18 jutaan di tahun 2010.
Oleh sebab itu, untuk meminimalisir hal tersebut, setidaknya pemerintah daerah harus memiliki teknologi pengukuran udara agar nantinya bisa mengambil keputusan untuk mengurangi dampak polusi udara.
"Paling sedikit punya 40 pengukuran udara di setiap kota. Jadi lebih representatif mengetahui kualitas baik atau buruknya," jelasnya.
Saat ini, kata dia, belum ada kota yang memiliki jumlah ideal pengukuran kualitas udara.
"Intinya pemerintah secara pusat juga belum serius menangani masalah ini," katanya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaWaspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024
Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur
Airlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaVolume Kendaraan Meninggalkan Jakarta saat Libur Natal Meningkat, Ini Rinciannya di 5 Gerbang Tol
Volume kendaraan keluar dari Jakarta melalui lima gerbang tol mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen
Berbagai faktor menjadi penyebab rumah tangga Jakarta mengonsumsi air kemasan.
Baca SelengkapnyaPenurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun
Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnya16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca Selengkapnya