Snap rumahkan 120 karyawan
Merdeka.com - Snap Inc, induk perusahan Snapchat akhirnya mengonfirmasi perihal pemutusan hubungan kerja 120 lebih karyawannya. Dilaporkan The Verge dari Cheddar, Kamis (8/3), 120 karyawan yang dirumahkannya sebagian besarnya adalah teknisi.
Keputusan PHK itu diumumkan dalam sebuah email yang disampaikan oleh Jerry Hunter, Chief Enginering SnapInc.
Dalam surat elektronik itu, Hunter mengatakan keputusan itu memang berat namun langkah itu untuk merampingkan dan menyatukan tim teknisi Snap agar lebih produktif. Tujuannya agar mampu menciptakan produk yang inovatif.
"Ini adalah langkah penting untuk membantu masa depan Snap," katanya.
PHK yang dilakukan Snap Inc itu, merupakan PHK terbesar yang dilakukannya. Namun belum diketahui jelas, karyawan yang dirumahkannya itu berasal dari tim teknis dari divisi mana. Sebelumnya, beberapa bulan terakhir, Snap Inc usai merumahkan karyawannya dari divisi non teknis.
Sebagaimana diketahui, Snap Inc mencoba mengembangkan beragam teknologi dari sisi hardware, seperti drone dan kacamata Spectacles. Namun nampaknya SnapInc akan benar-benar memfokuskan bisnisnya sebagai perusahaan aplikasi.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSegmen 1 yakni penyampaian visi-misi dan program kerja. Lalu, segmen 2, 3, 4 dan 5 yakni pendalaman visi-misi, dan program kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Postingan itu sontak menuai kritik terhadap perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPermintaan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Keterampilan dalam bahasa pemrograman seperti C++, Python, atau Java sangat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaDenda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca Selengkapnya