Situs saham Bloomberg dilaporkan down, pedagang saham kelimpungan
Merdeka.com - Ternyata bukan hanya situs jejaring sosial seperti Facebook saja yang bisa mengalami down atau tidak bisa diakses oleh pengguna. Situs layanan data saham milik salah satu media bisnis terbesar di dunia, Bloomberg, pun dilaporkan baru saja mengalami down.
Seperti yang dikutip dari Business Insider (17/04), sambungan layanan Bloomberg 'terminal' dinyatakan tidak bisa diakses oleh pengguna global. Otomatis, hal ini diyakini sangat mempengaruhi transaksi saham di berbagai belahan dunia yang mengandalkan data jual beli saham dari Bloomberg.
Tak ayal, banyak keluhan down Bloomberg terminal ini menghiasi Twitter. Beberapa pengguna bahkan menjadikan fenomena ini sebagai bahan candaan. Wajar memang, sebab jual beli saham sempat dinyatakan terganggu akibat Bloomberg terminal tidak bisa diakses.
"Apakah IMF menyebutkan Bloomberg sebagai ancaman stabilitas keuangan global di laporan mereka?" tulis akun @barnejek.
"Kabar baiknya, down-nya Bloomberg membuat kita mudah menghiraukan para pialang saham," timpal akun @spbaines.
Menariknya, berdasarkan pengamatan merdeka.com di situs pendeteksi website yang down, isitdownrightnow.com, situs utama Bloomberg.com dinyatakan tidak mengalami down sama sekali hari ini (17/04). Bahkan, down terakhir situs Bloomberg terjadi lebih dari satu minggu lalu.
Tanda-tanda down situs saham Bloomberg terminal baru ditemukan setelah merdeka.com mengecek situs currentlydown.com. Dari data situs tersebut, situs Bloomberg dilaporkan tidak bisa diakses oleh pengguna di beberapa negara saja misalnya Amerika, Inggris, China, Australia, dan Prancis. Laporan itu mungkin dialamatkan bagi layanan data saham online Bloomberg terminal.
Masih menurut data currentlydown.com, setidaknya ada 14 laporan down dari beberapa kota besar dunia yang di alamatkan untuk Bloomberg pada pukul 15.00-15.30 WIB tadi.
Di sisi lain, Bloomberg telah mengkonfirmasi bila situs data saham mereka sempat down. Menurut bagian IT Bloomberg, down yang terjadi pada Bloomberg terminal muncul akibat gangguan jaringan internet global, AFP (17/04).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah kondisi pasar keuangan global yang volatile, di pasar domestik terjadi outflow dalam periode Juli hingga Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca Selengkapnya