Setelah Yahoo!, kini giliran Apple dihajar hacker
Merdeka.com - Apabila kemarin (12/03) terdapat kabar bahwa Yahoo!Voice berhasil dilumpuhkan peretas dan mengakibatkan lebih dari 450 ribu data penting termasuk ID dan password tersebar luas di internet, kini korban peretasan selanjutnya adalah Apple.
Dilaporkan bahwa peretas Rusia berhasil mengelabui sistem prosedur pembayaran online di situs belanja Apple seperti Apple App Store atau iTunes App Store. Hacker atau peretas yang menamakan dirinya ZonD80 ini mendapatkan cara untuk mengunduh aplikasi atau game di situs penjualan online milik Apple tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.
ZonD80 menjelaskan dalam videonya yang diunggah ke YouTube bahwa dia hanya menggunakan perangkat berbasis iOS yang belum pernah diotak-atik sebelumnya atau non-jailbroken. Sang peretas juga menjelaskan langkah demi langkah bagaimana dia mengelabui prosedur pembayaran online Apple tersebut di situs I-Ekb.ru.
Memang tidak ada kata aman dalam dunia internet. Setangguh apapun sekuritas sebuah situs, pada akhirnya peretas dapat juga membobol sisi keamanannya tersebut. Sampai sekarang, Apple masih belum memberikan konfirmasi atas bobolnya salah satu sistem penjualan online mereka tersebut.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anomali telah terjadi. Di Amerika Serikat, justru bukan pasar utama iPhone. Mengapa?
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini IMF belum menemukan bukti penyerang memperoleh akses ke sistem atau sumber daya lain di luar akun email yang dibobol.
Baca SelengkapnyaMereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca Selengkapnya