Samsung dan Kemendikbud Bermitra Tingkatkan Kompentensi Pendidik dan Peserta Didik
Merdeka.com - Samsung Electronics Indonesia bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meneken kesepakatan bertajuk “Samsung Indonesia Cerdas” untuk memperkuat kemitraan pemerintah dan swasta di bidang pendidikan. Kemitraan ini fokus pada peningkatan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.
Perjanjian ini meliputi, antara lain penyelarasan kurikulum, pengembangan proses pembelajaran dengan pemanfaatan gadget dan sistem elektronik, pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan, serta perekrutan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai kebutuhan industri.
Kesepakatan "Samsung Indonesia Cerdas" ini diteken oleh JaeHoon Kwon, Presiden PT Samsung Electronics Indonesia, dan mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Didik Suhardi PhD, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, kemarin.
"Kami mendukung pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan membangun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mendorong kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan sesuai generasi zaman sekarang, yaitu para digital native. Kami senang dapat memperkuat kemitraan dengan Kemendikbud melalui perjanjian kerja sama, sehingga dapat memberikan dukungan lebih strategis," ujar JaeHoon Kwon, Presiden Samsung Electronics Indonesia, dalam rilisnya, kemarin.
Kwon menyatakan, program pendidikan di bawah Citizenship Samsung ini secara intensif dilakukan sejak 2013. Programnya antara lain Samsung Tech Institute (STI) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Samsung Smart Learning Class (SSLC) yang memperkenalkan fasilitas kelas pintar berbasis teknologi di sekolah. Hingga kini ada 69 SMK yang mengadopsi program STI. Kemudian delapan SMA, satu SD, satu SMP, dan IGI yang memiliki fasilitas SSLC dan akses pembelajaran digital.
Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi PhD, menyambut baik kemitraan antara Kemendikbud dan Samsung. Kami berharap sinergi ini dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, dan membantu menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia.
Penyelarasan Kurikulum dan pelatihan guru
Samsung juga aktif mendukung program SMK sejak 2017 lewat program Samsung Tech Institute, yang menyediakan kurikulum dan materi pelatihan perbaikan alat-alat elektronika, seperti perbaikan TV, smartphone, dan peralatan elektronik rumah tangga yang sejajar dengan keterampilan dasar yang ditetapkan oleh Samsung Service Center. Selain penyelarasan kurikulum, Samsung juga memfasilitasi praktek kerja lapangan (PKL) dan penempatan kerja lulusan STI di Samsung Service Center dan afiliasinya sesuai kebutuhan industri.
Sementara di program SSLC, selain fasilitas kelas pintar yang lengkap, Samsung juga mendukung guru melalui pelatihan pemanfaatan gadget, seperti tablet dalam kegiatan mengajar. Guru diberikan pelatihan bagaimana memanfaatkan Learning Management System (LMS) dan e-book sebagai pendukung yang disediakan Samsung dalam setiap fasilitas SSLC.
Samsung juga membuka kesempatan bagi lebih banyak sekolah untuk mengadopsi fasilitas SSLC. Selain itu, Samsung dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah terhadap sekolah-sekolah mana saja yang dinilai siap untuk mengadopsi dan mengembangkan fasilitas SSLC dengan lebih maksimal.
“Dengan meningkatnya kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, kami berharap dapat membantu memperkecil celah yang ada di antara dunia pendidikan dan dunia usaha, serta secara umum meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” pungkas KangHyun Lee, Vice President Samsung Indonesia.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung
Pada skala produksi Samsung, mayoritas atau setara 60 persennya dipenuhi dari pabrik di Vietnam.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia
Pemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaMenaker Beri Semangat Peserta Pemagangan di Thailand untuk Tingkatkan Kompetensi
Menaker mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca SelengkapnyaCara Telkom Tawarkan Transformasi Digital di Sektor Pendidikan
Telkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenaker Bertemu Gubernur Kepri, Dukung Peningkatan Kompetensi SDM di Karimun
mendukung langkah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk terus meningkatkan kompetensi SDM.
Baca SelengkapnyaPendidikan dan Kualitas SDM Jadi Kunci Capai Indonesia Emas di 2045
Dengan tantangan dunia yang lebih besar dan kompleks, Indonesia memerlukan generasi muda yang kreatif, inovatif, kompetitif dan berwawasan.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia
Transformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca Selengkapnya