Merdeka.com - Pasca proses akuisisi Yahoo oleh Verizon ditutup, CEO Yahoo Marrisa Mayer pun bergegas mengabarkan pesan ke seluruh karyawan atas pengundurun dirinya.

“Ini adalah saat emosional untuk kita semua. Saya akan meninggalkan perusahaan,” tulis Mayer di dalam sebuah blog pada Selasa lalu.

Pesan terakhir Mayer itu nampaknya begitu berat. Maklum, segala daya dan upaya saat Yahoo bermasalah, ia curahkan sepenuhnya hingga akhirnya proses akuisisi selesai.

Maka, atas hasil kerja kerasnya itu, dikabarkan TechCrunch dan Sydney Morning Herald, Rabu (14/6), Mayer pun mendapatkan golden parachute atau kompensasi tambahan atas kinerjanya selama proses akuisisi sebesar USD23 juta.

“Atas nama Verizon, kami berharap Mayer dapat memiliki masa depan cerah ke depannya,” ujar pernyataan dari pihak Verizon.

Setelah ini, Yahoo direncanakan akan disatukan dengan divisi milik Verizon bernama Oath. Oath ini membawahi brand-brand media ternama seperti HuffPost, TechCrunch, dan Engadget dan masih banyak lainnya. Divisi ini akan dipimpin oleh Tim Armstrong.

Sebagaimana diketahui, sejatinya proses akuisisi itu telah terjadi setahun yang lalu. Tepatnya pada bulan Juli 2016. Saat ditengah jalan, kasus pembobolan data Yahoo terjadi. Namun, nampaknya Verizon masih kepincut dengan pesona Yahoo yang pada akhirnya proses akuisisi itu dinyatakan ditutup dengan harga USD 4,5 miliar.

Verizon sendiri merupakan perusahaan telekomunikasi selular yang telah mempekerjakan 161.000 orang dan menghasilkan pendapatan USD 126 miliar pada tahun 2016 dengan 113,9 juta koneksi ritel dalam bisnis mobile-nya.