Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusia temukan plankton di luar angkasa

Rusia temukan plankton di luar angkasa ISS. ©AFP

Merdeka.com - Plankton adalah biota laut kecil yang sering kali ditemukan di permukaan air laut dan menjadi mangsa-mangsa ikan kecil hingga paus. Namun, para astronot dari Rusia menemukan plankton menempel di luar pesawat mereka. Apa yang terjadi?

Tidak ada kru stasiun luar angkasa yang dikelola Rusia dan Amerika (ISS) akan menemukan spesies hewan bumi saat tengah melakukan pembersihan rutin. Sebuah spesies plankton diketahui menempel di salah satu jendela ISS saat Astronot bernama Olek Artemyev dan Alexander Skvortsov membersihkan jendela itu.

Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (19/08), plankton yang menjadi penghuni bumi tersebut kemungkinan besar terbawa oleh aliran udara dari permukaan laut menuju ke angkasa hingga ketinggian 420 kilometer.

Para astronot Rusia pun menyatakan kecil kemungkinan plankton tersebut terbawa saat peluncuran roket. Sebab, spesies plankton yang ditemukan bukan berasal dari daerah Kazakhstan (tempat peluncuran roket).

Ajaibnya, plankton yang ditemukan masih hidup dan mampu bertahan dari kondisi ekstrem luar angkasa. Organisme-organisme mikroskopis itu mampu bertahan di suhu luar angkasa yang sangat dingin dan minim oksigen.

Menurut pimpinan astronot ISS dari Rusia, Vladimir Solovyev, perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut untuk memastikan rahasia dibalik cara plankton bisa sampai ke luar angkasa. Perubahan cara hidup plankton juga turut menjadi perhatian, sebab radiasi yang mengenai plankton mungkin saja bisa merubahnya menjadi organisme mutan.

(mdk/bbo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat dari Jendela Stasiun Luar Angkasa, Astronot ini Takjub dengan Keindahan Aurora, Begini Penampakannya

Melihat dari Jendela Stasiun Luar Angkasa, Astronot ini Takjub dengan Keindahan Aurora, Begini Penampakannya

Berikut penampakan aurora dari luar angkasa seperti yang dilihat astronot NASA ini.

Baca Selengkapnya
Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa

Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa

Penelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi

Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi

Planet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.

Baca Selengkapnya
Kepala Manusia akan Bengkak jika Terlalu Lama Tinggal di Luar Angkasa, Ini Penyebab dan Solusinya

Kepala Manusia akan Bengkak jika Terlalu Lama Tinggal di Luar Angkasa, Ini Penyebab dan Solusinya

Salah satu yang akan terjadi pada tubuh astronot adalah Sindrom Neuro-Okular atau kepala jadi bengkak.

Baca Selengkapnya
Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi

Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi

Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.

Baca Selengkapnya
Astronot Rusia ini Bakal Tinggal 878 Hari di Luar Angkasa, Catat Rekor Terbaru Manusia Menetap di Luar Bumi

Astronot Rusia ini Bakal Tinggal 878 Hari di Luar Angkasa, Catat Rekor Terbaru Manusia Menetap di Luar Bumi

Ia akan mencatat rekor terbaru hidup di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan “Partikel Hantu” dari Luar Angkasa yang Mengalir ke Bumi

Ilmuwan Temukan “Partikel Hantu” dari Luar Angkasa yang Mengalir ke Bumi

Pengamatan ini dilakukan setelah periode 9,7 tahun di observatorium yang tersembunyi dalam es di Kutub Selatan Antartika.

Baca Selengkapnya