Rupiah tercekik, PC Lenovo belum terpikir naikan harga
Merdeka.com - Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terus tercekik, selalu menjadi perhatian oleh pengusaha maupun pebisnis di negeri ini.
Bagaimana tidak, rupiah yang kini sudah bertengger ke angka Rp 14.579 hari ini (1/10) cukup membuat pusing tujuh keliling mereka. Pasalnya, mereka harus putar otak agar keberlangsungan bisnisnya terus berjalan.
Kondisi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat ini, pun dirasakan oleh produsen PC Lenovo Indonesia. Hingga hari ini, pihaknya masih mempertahankan harga jualnya kepada para pelanggan meski rupiah tercekik.
Hal itu diungkapkan oleh Consumer Product Lead, Lenovo Indonesia, Felix Ignatius Tanumihardja.
"Hingga hari ini kita masih mempertahankan harga sekarang. Kami belum bisa memprediksikan naik. Kita masih sedang melakukan evaluasi dan monitoring di lapangan," ujarnya kepada Merdeka.com di Jakarta, Kamis (1/10).
Meskipun rupiah tertekan, nampaknya Lenovo Indonesia justru berani melebarkan sayap usahanya ke secondary cities seperti Denpasar, Manado, Gorontalo, Palembang, Pekanbaru, Banjarmasin, dan Balikpapan. Hal ini lantaran berdasarkan data dari GfK dan IDC, kontribusi secondary cities terhadap penjualan PC di Indonesia meningkat dari 33 persen tahun lalu menjadi 39 persen saat ini.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAda beragam fitur menarik pada HP yang dikhususkan untuk game ini. Tertarik?
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya