Resmi, Google biayai program pengadaan internet di luar angkasa
Merdeka.com - Setelah kemarin dikabarkan jika Google sudah di ambang pintu untuk melakukan investasi di SpaceX, maka hari ini pihak SpaceX secara resmi telah mengumumkan jika Google telah menjadi salah satu investor untuk program pengadaan internet di luar angkasa.
SpaceX sendiri merupakan perusahaan swasta yang dipimpin oleh Elon Musk, CEO Tesla yang terkenal dengan proyek ambisius yaitu memungkinkan perjalanan ruang angkasa dan juga bakal menyediakan internet di luar angkasa.
Dari lansiran di situs resminya (20/1), disebutkan jika Google bersama Fidelity baru saja mengucurkan dana dengan total USD 1 miliar atau sekitar Rp 12,5 triliun. Dengan tambahan dana investasi ini, pihak SpaceX menyebutkan jika perusahaannya saat ini memiliki nilai sekitar USD 10 miliar atau sekitar Rp 125 triliun.
Dana yang dikucurkan oleh Google dan Fidelity ini nantinya akan diwujudkan dalam proyek pengadaan 3 ribu satelit SpaceX yang akan diorbitkan ke luar angkasa untuk menjadi jembatan jaringan internet SpaceX.
Selain itu, dengan investasi ini, maka Google dan Fidelity menjadi pemilik dari sekitar 10 persen saham SpaceX milik Elon Musk ini.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaTak hanya sekadar memasang internet, SpaceX disebutnya akan menyambungkan jaringan ke pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas di sekitar ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaKominfo melalui BAKTI telah meluncurkan satelit SATRIA-1 untuk menyasar wilayah 3T.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaGoogle dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Microsoft dapat insentif seperti di negara lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca Selengkapnya