Realitanya, jadi istri Hawking itu berat
Merdeka.com - Siapa yang tidak bangga bisa hidup bersama seorang ilmuwan jenius seperti Stephen Hawking. Bukan tidak mungkin, siapapun akan mabuk kepayang jika membayangkan hidup bersama ilmuwan. Tapi, nyatanya tidak sepenuhnya demikian. Berdasarkan dari Daily Mail, Film The Theory of Everything (2014), menceritakan perjalanan awal rumah tangga Hawking.
Perjuangan hidup adalah santapan sehari-hari kehidupan mereka. Di mana Jane Hawking istri pertama Hawking menceritakan pernah suatu hari ia merasa secara fisik dan mentalnya mencapai titik lelah.
"Kadang-kadang hidup begitu mengerikan, sehingga secara fisik dan mental sangat melelahkan. Kadang saya ingin melemparkan diri ke sungai. Tapi saya berhenti berniat seperti itu karena anak-anak," ujar Jane.
Sebagaimana diketahui Hawking adalah penderitaAmyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Diketahui, dia menderita penyakit saraf motor itu saat menginjak usia 22 tahun, sebelum menikah dengan Jane pada 1965.
Seiring perjalanan waktu, rumah tangga Hawking dengan Jane tak bisa dipertahankan. Seperti pepatah bilang, semakin tinggi pohon, semakin besar tantangan. Kala itu Hawking sukses besar menjadi seorang ilmuwan. Apa yang dicitakan dia betul-betul terwujud. Namun, di sisi lain, Jane sebaliknya. Dia merasakan berada di bawah titik kulminasi. Jane merasa tingkat fisik dan mentalnya sudah mencapai batas kemampuan.
"Pernikahan kami adalah sukses besar. Stephen mencapai apa yang ingin dicapai, kami bersama dalam waktu yang lama dan memiliki tiga anak," katanya.
"Dalam kehidupan nyata, kami akan kesulitan menangani penyakit seperti Stephen daripada muncul di film. Saya pikir, film ini menunjukkan Stephen yang tidak diketahui, seperti perjuangan saya dan bagaimana benar-benar mencoba memberikan yang terbaik untuk mendukung karier dia," tutupnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata Hidup di Lingkungan Hijau Bikin Awet Muda, Ini Kata Peneliti
Peneliti ungkap rahasia hidup awet muda adalah hidup di lingkungan hijau. Simak penjelasan berikut ini.
Baca SelengkapnyaHidup di Wilayah Bersalju Nggak Selamanya Seru, Ternyata Ini Kekurangannya
Inilah deretan realita kurang menyenangkan yang harus dihadapi ketika hidup di negara bermusim dingin.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Hidup Anak 16 Tahun yang Hidup Sebatang Kara, Senang saat Dapat Bantuan
Ia hidup sendirian karena ayahnya meninggal dan ibunya meninggalkannya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaManfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres
Pelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca SelengkapnyaSisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaAwas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek
Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaMata Mengantuk Saat Beraktivitas, Baiknya Minum Kopi atau Istirahat Sebentar?
Kurang tidur atau tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan mata mengantuk.
Baca Selengkapnya