Qualcomm Minta Izin Pemerintah AS Jual Chipset ke Huawei
Merdeka.com - Huawei baru saja mengumumkan Mate 40 akan menjadi smartphone terakhir Huawei yang menggunakan chipset Kirin. Keputusan ini diambil sebagai buntut pelarangan bisnis perusahaan Amerika Serikat dengan sejumlah perusahaan asal Tiongkok.
Dengan pelarangan itu, Huawei pun tidak bisa memproduksi chipset secara mandiri, sebab TSMC sebagai pembesut chipset Kirin tidak bisa lagi menggunakan peralatan dari perusahaan Amerika Serikat, seperti Lam Research dan Applied Materials.
Melihat kondisi tersebut, menurut laporan Wall Street Journal, Qualcomm pun mengajukan diri agar dapat menjual chipset pada Huawei. Karenanya, perusahaan tersebut meminta izin pada pemerintah Amerika Serikat untuk menarik larangan berbisnis dengan Huawei.
Dikutip dari Engadget, Senin (10/8), Qualcomm beralasan pelarangan tersebut akan membuat Huawei memilih menggelontorkan dana miliar dolar untuk membeli chipset ke perusahaan non Amerika Serikat, seperti Samsung atau MediaTek.
Oleh sebab itu, dicabutnya larangan berbisnis dengan Huawei dapat membantu perusahaan Amerika Serikat tetap kompetitif. Terlebih, ada kemungkinan pergeseran pangsa pasar chipset 5G apabila Qualcomm dibatasi untuk berbisnis.
Qualcomm sendiri memang mengakui cukup tertarik menawarkan produknya pada Huawei. Hal itu sempat diungkap oleh CEO Qualcomm Steve Mollenkopf yang mengungkapkan strategi untuk menjual produknya ke setiap vendor smartphone, termasuk Huawei.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Xiaomi dikabarkan sudah mendaftar izin penjualan mobil listrik pertamanya yang diberi nama SU7.
Baca SelengkapnyaBloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaIni daftar lengkap harga Samsung Galaxy S24 di Indonesia. Berminat yang mana?
Baca SelengkapnyaTelkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.
Baca Selengkapnya