Merdeka.com - Menggunakan jejaring sosial atau smartphone saat berkendara membuat menurunnya konsentrasi, dan meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan. Dan hal itu baru saja dialami oleh pengemudi taksi Uber, Wentworth Maynard.

Penyebabnya adalah fitur 'speed filter' di aplikasi chatting gambar Snapchat. Bagi Anda yang belum familiar pada Snapchat, speed filter memungkinkan pengguna untuk menambahkan angka kecepatan kendaraan yang ditumpanginya pada foto yang dikirim di Snapchat.

Misalnya saat Anda mengendarai mobil, Anda bisa memotret jalan di depan dan memasang angka seberapa cepat mobil Anda melaju. Menggunakan fitur speed filter pun dapat membuat pengguna mendapatkan poin tertentu.

Celakanya, fitur ini adalah penyebab kecelakaan antara Maynard dan Christal McGee, seorang gadis 18 tahun dari Atlanta, Amerika Serikat, di bulan September tahun 2015 silam.

Kisah bermula saat Christal mengendarai mobil Mercedes milik orang tuanya di jalan tol Atlanta. Saat itu, Christal mendadak ingin mengetes fitur speed filter di Snapchat.

Langsung saja gadis ini memacu mobilnya hingga kecepatan 181 kilometer per jam dan mengambil foto selfie agar aksinya mengendarai mobil dengan cepat itu bisa dipamerkan ke teman-temannya.

Nahas, gara-gara hal tersebut Christal tidak menyadari ada mobil taksi Maynard yang datang dari arah berlawanan. Tabrakan mengerikan pun tidak bisa dielakkan. Bagian depan mobil keduanya rusak parah, dan Maynard mengalami kerusakan otak. Untungnya tidak ada korban meninggal di kecelakaan ini.

Berawal dari fakta inilah, Maynard akhirnya menggugat Christal dan Snapchat. Snapchat dinilai membuat fitur yang 'memotivasi' kecerobohan berkendara. Ironisnya, sejatinya Snapchat sudah memberikan larangan saat menggunakan fitur speed filter yang berbunyi "Please, DO NOT Snap and drive".

Sumber: BBC, Techworm