Program Smartfren WOW Diklaim Tekan Konsumen Ganti Nomor
Merdeka.com - Meski registrasi prabayar telah diberlakukan, namun perilaku masyarakat negeri ini masih doyan gonta ganti SIM Card. Hal itu disampaikan oleh Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim.
Menurutnya, untuk menurunkan perilaku konsumen yang masih kerap gonta ganti kartu, maka Smartfren menerapkan program Smartfren WOW. Program ini sederhananya, pengguna Smartfren akan mendapatkan poin setiap kali melakukan aktivitas komunikasinya. Poin tersebut dapat ditukarkan dengan bentuk kupon.
Kupon tersebut nantinya bisa dikirimkan untuk diikutkan undian. Beragam undian seperti Rumah, mobil, motor dan lain-lain akan diberikan Smartfren bagi konsumen yang beruntung.
"Banyak sekali orang yang masih suka pakai buang. Dengan adanya pembaharuan semacam ini, orang akan berpikir ulang soal poin. Saat itu, orang akan nyaman dan ketagihan dengan program poin ini," kata Djoko kepada awak media di Jakarta, Rabu (30/10).
Terlepas dari program tersebut, kata Djoko, terdapat dampak yang cukup positif bagi Smartfren. Hal itu lantaran konsumen akan merasa nyaman menggunakan Smartfren dan terus melakukan aktivitas dengan menggunakan nomor yang sama.
"Tentunya pengaruh dalam arti begini, kalau orang sudah nyaman orang tidak akan berpindah. Bahasanya churn rate. Nah, kita bersyukur program ini selain mendatangkan banyak konsumen baru, juga sedikit konsumen yang pergi," ungkapnya.
Dilanjutkan Djoko, saat ini churn rate atau prosentase pengguna layanan tidak berlanjut mencapai 30 persen. Angka itu dianggapnya masih batas wajar. Smartfren, kata Djoko, akan terus menekan angka churn rate itu hingga mencapai 25 persen di tahun depan.
"Kita akan mencoba mengurangi hingga menjadi 25 persen. Perlu diketahui ya, angka 1 persen saja sudah besar loh," jelasnya.
Dengan mengurangi churn rate, Djoko meyakini akan berdampak terhadap pertumbuhan pelanggan Smartfren. Saat ini, jumlah pengguna layanan Smartfren menyentuh angka 22 juta. Ditargetkan konsumen Smartfren akan terdongkrak hingga 25 juta di tahun depan.
"Syukur kalau bisa sentuh angka 27 juta pelanggan," terang dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo: Yang Bilang Internet Lebih Penting Daripada Makan Gratis, Otaknya Lambat
Prabowo heran dengan pernyataan bahwa program internet cepat lebih penting dari pada program makan siang gratis
Baca SelengkapnyaPrabowo Pastikan Program Pasangan Nomor 2 Paling Tepat Untuk Indonesia
Prabowo ingin meningkatkan kecerdasan otak, otot dan tulang yang kuat untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaHeboh Program Sosial Prabowo-Gibran Rp5 Juta Per Bulan, Begini Faktanya
Beredar selebaran digital yang menyebutkan adanya Program Sosial Rp5 juta per bulan yang mengatasnamakan TKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Sebut Orang Pilih Internet Gratis Otaknya Lamban, TPN Ganjar-Mahfud Balas Begini
Prabowo Subianto mengaku heran dengan pernyataan bahwa program internet cepat lebih penting dari pada program makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaTPN Respons Program Makan Siang Gratis Masuk Pembahasan APBN: Aneh, Janji Prabowo yang Bayar Jokowi
Program yang dijanjikan oleh Prabowo-Gibran namun yang membayar janji tersebut adalah pemerintaham era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMengenal Program Makan Siang & Susu Gratis Unggulan Prabowo-Gibran, Kini Masuk Pembahasan RAPBN 2025
Ditargetkan penerima program sekitar 83 juta penerima program tersebut
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang dan Susu Gratis Diusung Prabowo Gibran Dongkrak Ekonomi Daerah, tapi Susunya Jangan Impor
Dengan catatan, pemberian susu gratis tersebut berasal dari peternak sapi perah lokal bukan impor.
Baca SelengkapnyaKumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Umumkan Syarat Jadi Menterinya: Harus Setuju Program Makan Siang Gratis
Menurut dia, pihak yang menyebut program makan siang gratis tidak penting adalah orang yang tak waras dan tidak cinta Tanah Air.
Baca Selengkapnya