Produsen China bangun pabrik di AS, apa untungnya?

Merdeka.com - Produsen PC dan smartphone China berbondong-bondong dirikan pabrik di Amerika Serikat.

Foxconn dan Lenovo adalah dua pabrikan China yang mengawali langkah tersebut. Mereka telah memastikan diri kehadiran mereka di Amerika Serikat. Bahkan Lenovo menyatakan bahwa unit manufaktur mereka di Amerika Serikat akan mulai beroperasi pada tahun depan.

Rencana kedua perusahaan ini tergolong langkah nekat mengingat mahalnya biaya produksi di Amerika Serikat. Tingginya biaya produksi di Amerika Serikat memang banyak mengurangi minat produsen untuk mendirikan produk di sana. Produsen umumnya memproduksi di China yang memiliki tarif buruh rendah dan mengekspor ke Amerika Serikat. Lalu apa untungnya mendirikan pabrik di Amerika Serikat?

Faktor pertama nampaknya terkait dengan rasa kebanggaan masyarakat Amerika Serikat. Beberapa konsumen gadget di Amerika Serikat sebenarnya merasa kesal karena hampir semua gadget yang dijual di sana diproduksi di China. Bahkan hal tersebut juga terjadi pada Apple, brand unggulan Amerika Serikat.

Masuknya unit produksi Lenovo dan Foxconn dipercaya merupakan upaya menarik simpati warga AS. Dengan diproduksi di Amerika Serikat maka produk mereka dapat mendapat label Made in USA. Keberadaan label tersebut tentu menjadi nilai lebih bagi konsumen di sana.

Selain faktor tersebut, nampaknya proyek tender pemerintah Amerika Serikat. Menurut informasi PC Mag (09/12), suatu produk yang diproduksi di Amerika Serikat biasanya memiliki kemungkinan menang tender lebih besar. Hal ini merupakan pesona tersendiri bagi Lenovo yang banyak jajaran produknya sesuai bagi kalangan profesional.

Kedua faktor tersebut merupakan pendorong pendirian pabrik di Amerika Serikat. Walaupun biaya produksi di AS mahal namun mereka mendapat nilai lebih dari pendirian tersebut.