Pro-Israel katakan bahwa #OpIsrael sia-sia
Merdeka.com - Sejak dilancarkannya serangan dengan hashtag #OpIsrael v.2 atau juga hanya menggunakan #OpIsrael yang dimulai sejak dini hari kemarin (07/04), ratusan website dari negara tersebut berjatuhan terkena serangan dari kelompok Anonymous dan hacker-hacker lain dari banyak negara.
Rencana untuk menggempur wilayah cyber Israel yang sudah direncanakan jauh-jauh hari itu nampaknya membuahkan hasil. Lebih dari 500 website lumpuh sejak #OpIsrael dimulai sejak dini hari kemarin.
Dikutip dari iBtimes (07/4) ratusan email, password sampai dengan data pribadi dan data-data penting lainnya diumbar secara bebas sejak serangan tersebut berlangsung.
Serangan yang juga dinamakan dengan OpIsraelBirthday ini diprioritaskan untuk melumpuhkan website-website pemerintahan dan militer. Namun tidak menutup pintu bahwa serangan itu juga menyasar banyak website pribadi atau juga perusahaan.
Tentu saja, pihak Israel juga tidak berdiam diri, berbagai serangan balik atau counter attack juga dilancarkan untuk membentengi gelontoran DDoS dan ancaman lainnya.
Pihak yang pro-Israel menyatakan bahwa wacana untuk menghapus Israel dari internet hanya omong kosong dan tidak akan terlaksana. Hal itu merunut aksi dan klaim sebelumnya yang juga pernah dilontarkan oleh kelompok hacktivist Anonymous bahwa mereka akan melenyapkan Israel dari peta internet dunia dan ternyata masih gagal.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash.
Baca SelengkapnyaKonotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca SelengkapnyaTerlalu Pro-Israel, CNN Diprotes Pegawai, Sebut Itu Bentuk Malpraktik Jurnalistik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Baca SelengkapnyaBadan Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024) kemarin mengungkap fakta terbaru.
Baca SelengkapnyaPemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaTentara bayaran Israel berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, dan Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaThe Intercept melakukan analisis terhadap lebih dari 1.000 artikel yang diterbitkan media-media Barat terkait agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya