Penggunaan media sosial di Indonesia belum produktif
Merdeka.com - Berdasarkan data terakhir, pengguna internet di Tanah Air mencapai 72 juta jiwa. Pun demikian dengan perilaku masyarakat negeri ini yang cenderung aktif bersosial media.
Sebanyak 93 persen dari pengguna internet Indonesia, aktif mengakses Facebook. Bahkan Jakarta tercatat sebagai pengguna Twitter terbanyak, hingga disebut sebagai ibukota media sosial berbasis teks tersebut.
“Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 jutaan. Di mana 74 persen di antaranya digunakan masyarakat kita untuk mengakses social media,” ungkap Antonny Liem saat jumpa pers pembukaan "Social Media Week" (SMW) di Pasifik Place, Jakarta, (23/2).
Fenomena sosial ini memang didukung oleh kultur masyarakat Indonesia yang pada dasarnya senang berkumpul.
“Masyarakat kita juga cenderung haus terhadap hal-hal baru,” ujar Antonny.
Hanya saja, menurut CEO Merah Putih sekaligus Ketua Penyelenggara acara SMW ini, penggunaannya secara umum masih hanya dipakai untuk hal-hal yang bersifat non produktif.
Padahal sudah banyak sekali cara dan kasus di mana media sosial dan teknologi menjadi pengubah cara manusia. Terutama dalam hal berinteraksi dan berkarya secara positif, baik untuk pemasaran produk atau komunikasi.
Bahkan, pada beberapa kasus sampai dengan menyelamatkan hidup manusia serta mengubah opini publik dan kebijakan pemerintah.
Menurut Antonny, konferensi SMW ini ingin membagi cerita dan pemikiran bagaimana media sosial ini bisa menjadi sesuatu yang membuat hidup, karya dan kreasi lebih baik untuk kita yang terhubung di dalamnya.
Selain Jakarta, acara bertaraf internasional ini secara berbarengan di enam kota dunia, yaitu New York, Milan, Hamburg, Copenhagen, Lagos, dan Bangalore. Selama tahun 2015 ini, SMW akan diadakan selama 4 periode terpisah di 21 kota besar dunia.
“Ini adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan sejak 2009. Dan kali ini kita bisa berbangga karena Jakarta terpilih menjadi salah satu tuan rumah SMW,” kata dia.
Acara ini dijadwalkan akan berlangsung lima hari dari tanggal 23 sampai 27 Februari 2015 di Pacific Place, Jakarta.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024
Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lanjutkan Program Jokowi, Ganjar-Mahfud Bakal Menerapkan KTP Sakti
Penyaluran bantuan sosial hingga program kesejahteraan masyarakat lainnya akan mudah diakses secara digital melalui satu KTP saja.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaWanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres
Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaAda Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTelkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali
Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya