Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian: Lockdown Pandemi Covid-19 Mengikis Kesehatan Mental

Penelitian: Lockdown Pandemi Covid-19 Mengikis Kesehatan Mental Hong Kong terapkan lockdown untuk pertama kalinya. ©PETER PARKS/AFP

Merdeka.com - Depresi dan keterkaitannya dengan lockdown pandemi Covid-19 jadi objek menarik yang diteliti para periset dan ilmuwan.

Menurut penelitian terbaru dari University of Exeter dan King's College London, kesepian pada orang dewasa selama masa lockdown di tengah pandemi Covid-19 merupakan faktor kunci atas gejala depresi dan kesehatan mental lainnya.

Dr. Byron Creese, dari University of Exeter Medical School, yang memimpin penelitian itu, menyebut bahkan sebelum pandemi tingkat kesepian dan aktivitas fisik menjadi masalah besar di masyarakat, terutama di kalangan orang tua.

"Penelitian ini memungkinkan kami untuk membandingkan kesehatan mental sebelum dan sesudah Covid-19 pada sekelompok orang berusia 50 tahun ke atas. Kami menemukan bahwa selama lockdown, kesepian dan penurunan aktivitas fisik berkaitan dengan lebih banyak gejala kesehatan mental yang buruk, terutama depresi," tutur Creese dikutip dari Eureka Alert via Tekno Liputan6.com.

Karena itu, menurut dia, saat ini penting untuk menemukan cara baru untuk mengurangi risiko memburuknya kesehatan mental selama pandemi.

Menurut penelitian yang didanai oleh The National Institute for Health Research (NIHR) Maudsley Biomedical Research Centre (BRC) itu, sebelum pandemi orang yang kesepian melaporkan rata-rata dua gejala depresi setidaknya selama beberapa hari dalam dua pekan.

Selama lockdown, mereka melaporkan peningkatan frekuensi gejala depresi. Mereka mengaku mengalami gejala depresi setidaknya selama beberapa hari dalam jangka waktu yang sama. Sementara pada mereka yang tidak kesepian, tingkat gejala depresi tidak terpengaruh.

Temuan Lain

Zunera Khan, Research Portfolio Lead, Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience di King's College London menuturkan dia rekannya juga telah menemukan hubungan antara kesepian dan penurunan latihan fisik serta gejala kesehatan mental yang memburuk.

"Platform PROTECT kami pada akhirnya bertujuan untuk menemukan cara baru untuk melibatkan orang-orang di rumahnya secara aktif," tutur Khan.

Platform PROTECT

PROTECT dimulai pada 2011 lalu dan memiliki 25.000 peserta. Dirancang untuk memahami faktor-faktor yang terlibat dalam penuaan yang sehat, studi inovatif ini menggabungkan kuesioner gaya hidup terperinci dengan tes kognitif yang menilai aspek fungsi otak termasuk memori, penilaian, dan penalaran dari waktu ke waktu.

Pada bulan Mei, para peneliti membuat kuesioner baru yang dirancang untuk menilai dampak Covid-19 pada kesehatan dan kesejahteraan. Berlangsung antara 13 Mei hingga 8 Juni, kuesioner tersebut diisi oleh 3.300 orang dan 1.900 di antaranya telah lebih dulu bergabung dengan PROTECT.

Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.

Baca Selengkapnya
Manfaat Luar Biasa dari Selada, Ternyata Mampu Meningkatkan Kesehatan Mental

Manfaat Luar Biasa dari Selada, Ternyata Mampu Meningkatkan Kesehatan Mental

Selada memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Yuk, simak fakta lengkap tentang manfaat selada sekaligus tips mengkonsumsinya!

Baca Selengkapnya
Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mental Health adalah Kesehatan Mental, Ketahui Ciri dan Cara Mengelolanya

Mental Health adalah Kesehatan Mental, Ketahui Ciri dan Cara Mengelolanya

Mental health adalah hal penting yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik.

Baca Selengkapnya
Manfaat Memaafkan bagi Kesehatan Mental, Kurangi Risiko Kecemasan dan Depresi

Manfaat Memaafkan bagi Kesehatan Mental, Kurangi Risiko Kecemasan dan Depresi

Memaafkan tidak mudah, namun dapat menyejahterakan mental.

Baca Selengkapnya
Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Perilaku FOMO menjadi rentan muncul di era media sosial. Menyadari apa yang dimiliki jadi cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi

Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi

Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Emosi dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak bagaimana emosi dapat mempengaruhi kesehatan!

Baca Selengkapnya
Aturan Baru Erick Thohir: Karyawan BUMN Boleh Libur di Hari Jumat, Waktu Akhir Pekan Lebih Panjang

Aturan Baru Erick Thohir: Karyawan BUMN Boleh Libur di Hari Jumat, Waktu Akhir Pekan Lebih Panjang

Erick Thohir mengatakan, ini jadi upaya untuk mengantisipasi isu kesehatan mental atau mental health.

Baca Selengkapnya