Pelanggan Indosat bisa lepas dari jeratan tarif IM3 Ooredoo Prime
Merdeka.com - IM3 Ooredoo Prime tengah menjadi perbincangan pelanggan Indosat Ooredoo saat ini. Pasalnya, kebijakan pengenaan tarif baru yang dilakukan operator seluler ini justru dituding merugikan pelanggan. Sebab dianggap tidak meminta persetujuan ataupun memberikan informasi lebih dulu terkait kebijakan itu. Sehingga pelanggan merasa dirugikan.
Padahal, pihak Indosat Ooredoo sendiri telah memberikan benefit dari kebijakan pengenaan tarif barunya tersebut. Seperti memberikan gratis telpon ke sesama IM3 Ooredoo, bebas nelpon ke call center Indosat Ooredoo di 185, jaminan penggantian kartu hilang IM3 Ooredoo tanpa biaya, kesempatan mendapatkan gratis voucher online shop setiap hari Rabu, gratis akses aplikasi populer melalui myIM3 dan keuntungan lainnya.
Sekadar diketahui, dengan IM3 Ooredoo Prime, pelanggan akan dikenakan biaya antara Rp999 – 2.999 per 30 hari.
Group Head Corporate Communications, Indosat Ooredoo, Deva Rachman, mengakui bahwa kebijakan pengenaan tarif ini tidak semua pelanggan mau menerima, sehingga muncul polemik. Maka itu, bila ada pelanggan yang ingin migrasi ke sistem semula, hal tersebut dapat dilakukan.
“Bagi pelanggan yang ingin migrasi ke sistem yang non prime juga bisa dilakukan,” ujarnya kepada Merdeka.com, Selasa (27/3).
Kata Deva, bagi pengguna yang ingin mengembalikan ke layanan non prime bisa dilakukan dengan menelpon ke call center 185, menghubungi layanan digital pelanggan @IndosatCare atau datang ke gerai Indosat Ooredoo terdekat.
“Bisa dilakukan dengan cara itu,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa jika terdapat pelanggan yang memilih untuk melakukan migrasi ke non prime, akan mendapatkan pengembalian pulsa dari pulsa yang dikenakan IM3 Ooredoo Prime.
“Para pelanggan yang memilih untuk migrasi ke Non-Prime akan mendapatkan pengembalian pulsa,” kata dia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, niat memberikan layanan terbaik untuk pelanggan ternyata justru menjadi boomerang bagi Indosat Ooredoo. Apa pasal? Baru-baru ini perusahaan yang dikomandani Joy Wahjudi ini mengeluarkan kebijakan baru yakni IM3 Ooredoo Prime dengan mengenakan tarif setiap bulannya yang diganti dengan beragam keuntungan.
Sayangnya, justru sebagian pelanggannya menilai bahwa kebijakan tersebut dirasa sebagai paksaan. Sebab, dianggap tanpa sepengetahuan pelanggan. Bahkan lebih frontal dituding menyedot pulsa.
“Kami justru memberitahukan kepada pelanggan ada tarif baru dan mereka akan mendapatkan benefit-benefit dari tarif tersebut,” katanya.
“Ini kami lakukan karena kami ingin transparan kepada pelanggan dan memberikan kepada mereka bahwa dengan pemakaian aktif mereka, ada benefit yang didapat. Jadi bukan sedot pulsa,” tambahnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih ada operator seluler di negara-negara tertentu di dunia yang menjual paket internetnya begitu mahal.
Baca SelengkapnyaTercatat terjadi lonjakan trafik data harian sebesar 8,9 persen dibandingkan rata-rata hari normal.
Baca SelengkapnyaSVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchinson, Steve Saerang menyampaikan, saat ini, layanan data Indosat sudah kembali normal sepenuhnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut daftar promo berlangganan bagi UKM di Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaBiasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendengarkan berbagai masukan yang ada dari para pengusaha saat kenaikan tarif mulai diterapkan.
Baca SelengkapnyaOpensignal baru saja merilis pengalaman jaringan seluler di Indonesia per Desember 2023.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaMenhub sepakat jika harga tiket angkutan udara wajib terus dipantau agar tidak melebihi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kemenhub.
Baca Selengkapnya