Pangeran Arab ini investasi besar ke pesaing Uber
Merdeka.com - Nampaknya bisnis transportasi berbasis aplikasi semacam Uber menjadi ketertarikan tersendiri bagi Pangeran Saudi Al-Walid bin Talal. Namun, sang pangeran tidak berminat berinvestasi di Uber yang bisa dibilang pioneer untuk aplikasi semacam itu.
Justru dia lebih memilih membenamkan investasinya di Lyft. Meski masih asing di Arab Saudi atau negara lain di dunia, Lyft yang juga berasal dari Negeri Paman Sam itu dikenal sebagai pesaing Uber.
Seperti yang dilansir dari The Wall Street Journal, Senin (28/12), Sang Pangeran Arab itu tak tanggung-tanggung mengucurkan dana sebesar USD 104,9 juta (sekitar Rp 1,4 triliun) yang ditebusnya dengan kepemilikan saham di Lyft sebesar 2,3 persen melalui perusahaannya, Kingdom Holding Co. Lyft memang belum sebesar Uber, namun tidak jelas apa yang melandasi sang pangeran untuk lebih menginvestasikan di Lyft.
Sekadar informasi saja, saat ini Lyft masih beroperasi di AS dan baru-baru ini masuk ke pasar China dengan menggandeng pesaing Uber juga yakni Didi Kualdi. Sementara itu, jika dilihat dari sisi valuasi bisnisnya, Lyft masih telak tertinggal dengan Uber, mengingat nilainya sekitar USD 4,9 miliar. Bandingkan dengan Uber sudah mencapai nilai USD 64,6 miliar.
Nama Al-Waleed bin Talal bukanlah nama baru dideretan pengusaha sukses dunia. Melalui perusahaannya itu, dia telah mengucurkan dana ke beberapa perusahaan teknologi besar seperti Twitter, Apple Inc, dan media sekelas News Corp atau induk dari The Wall Street Journal.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sopir taksi online Uber mengaku pendapatannya mengalami penurunan sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Grab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaElon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaIa dibesarkan oleh kakak-kakaknya setelah orang tuanya yang berprofesi petani meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaInstagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaRencana investasi Stralink sebelumnya telah diungkapkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Selengkapnya