Pabrik Foxconn di Tiongkok Mulai Beroperasi
Merdeka.com - Manufaktur utama iPhone, Foxconn, dilaporkan sudah mendapatkan lampu hijau pada Senin (10/2), untuk membuka kembali dua pabrik utamanya di Tiongkok. Sebelumnya Foxconn memutuskan menutup sementara operasional pabrik untuk menghindari penyebaran virus corona.
Dilansir dari Reuters, Selasa (11/2), Foxconn mendapatkan persetujuan untuk melanjutkan operasionalnya di pabrik yang berada di Zhengzhou dan Shenzhen. Seorang sumber mengatakan sejauh ini baru 10 persen tenaga kerja Foxconn yang telah kembali bekerja.
Kedua pabrik tersebut merupakan tempat produksi iPhone. Penundaan produksi yang disebabkan penutupan sementara, diperkirakan akan memengaruhi pengiriman produk ke pasar global.
Foxconn merupakan manufaktur elektronik terbesar di dunia. Selain iPhone, produk lain yang diproduksi antara lain perangkat Nokia, Xiaomi, dan iPad.
"Karena masalah kebijakan dan alasan sensitivitas komersial, kami tidak mengomentari inisiatif spesifik produksi kami," ungkap pihak Foxconn dalam sebuah pernyataan.
Pekerja Foxconn
Sebanyak 16 ribu karyawan Foxconn di Zhengzhou, atau 10 persen dari total yang ada, telah kembali bekerja pada Senin. Sementara di Shenzhen sekira 20 ribu atau 10 persen pekerja kembali setelah liburan Tahun Baru Imlek.
"Pabrik Shenzhen telah memberi tahu karyawan untuk kembali bekerja besok. Pekerjaan di sana akan dilanjutkan dengan cara yang tertata dan teratur, tapi tantangan besar tetap ada setelah pembukaan pabik karena situasi (penyebaran virus Corona)," ungkap seorang sumber.
Sebelum akhirnya diputuskan kembali melanjutkan produksi di pabrik-pabriknya, Foxconn sempat memperpanjang waktu libur karyawan untuk menghindari penyebaran virus Corona.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaTertinggal di pasar smartphone layar lipat membuat Apple gusar. Kini mereka sedang berupaya keras merancangnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaNamun detilnya bagaimana, Ketua Umum Projo ini meminta publik menunggu.
Baca SelengkapnyaAnomali telah terjadi. Di Amerika Serikat, justru bukan pasar utama iPhone. Mengapa?
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menawarkan CEO Apple, Tim Cook untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca Selengkapnya