OPPO klaim jadi pilihan terbaik saat PPnBM smartphone diterapkan
Merdeka.com - Wacana penerapan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) terhadap ponsel pintar ternyata bisa jadi ajang marketing vendor ponsel, tak terkecuali OPPO, yang terkenal setelah mensponsori acara di televisi seperti Opera Van Java (OVJ).
Dalam siaran pers-nya yang diterima merdeka.com, Jumat (13/9), kehadiran OPPO di Indonesia bukan tanpa alasan, karena perusahaan yang lebih dulu terkenal dengan Blue Ray DVD player di Amerika Serikat tersebut kini makin serius untuk menggarap segmen smartphone terbarunya.
OPPO mengaku tidak main-main dengan mengeluarkan produknya yang terbaru, N1. Bahkan produk baru tersebut digadang-gadang akan mampu menyaingi Samsung Galaxy Note 3, Sony Z1, dan juga Nokia Lumia 1020.
Ketiga pesaingnya tersebut pun, menurut OPPO, sudah lebih dahulu meluncur dengan spesifikasi yang sangat tinggi tapi juga dengan harga yang fantastis.
"Di tengah maraknya isu kenaikan pajak smartphone, tampaknya OPPO akan menjadi pilihan terbaik, bayangkan saja dengan produk sebelumnya Find 5, dengan spesifikasi yang sama memiliki rentang harga yang jauh berbeda dengan pesaingnya," ungkap OPPO.
Namun, vendor tersebut belum mau mengungkapkan berapa harga yang dibanderol untuk OPPO N1.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar perbandingan harga BBM di berbagai operator SPBU.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca SelengkapnyaOPPO A79 5G resmi dijual di Indonesia. Berikut harga dan speknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun mereka memutuskan untuk tidak melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Vivo mengalami penurunan hari ini, Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaTKN: 80 Persen Rakyat Papua Akan Memilih Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya