Meski dibenci, Facebook raup keuntungan triliunan dalam 3 bulan
Merdeka.com - Beberapa saat lalu, pengguna Facebook di Amerika menyatakan bila jejaring sosial milik mereka merupakan yang paling dibenci di antara jejaring sosial lain buatan negeri Paman Sam. Tetapi, hasil survei ini harus ditinjau ulang. Mengapa?
Menurut laporan kuartal kedua tahun ini yang diterbitkan oleh Facebook, tercatat pengguna aplikasi mobile Facebook meningkat hingga 341 juta user. Bahkan 654 juta pengguna mengakses Facebook via perangkat mobile per harinya.
Bandingkan saja dengan kuartal kedua di tahun 2013 di mana Facebook hanya mempunyai 219 juta user yang tertarik membuka Facebook via aplikasi mobile. Jadi kenaikan yang dicatat tahun ini mencapai 82 persen.
Menariknya, di bulan Juni saja, Facebook dalam satu hari dikunjungi sekitar 829 pengguna, meskipun sebagian dari mereka, terutama warga Amerika, menganggap Facebook memberikan pelayanan yang belum memuaskan. Rata-rata warga Amerika ketahuan mengakses Facebook sekitar 40 menit per harinya.
Masih menurut laporan tersebut, tercatat 1,32 miliar orang telah terdaftar sebagai pengguna Facebook. Bisa diibaratkan 1 di antara 7 orang di seluruh dunia kini telah memiliki akun Facebook. Tak salah bila perusahaan Mark Zuckerberg di kuartal kedua tahun ini mendapatkan keuntungan mencapai USD 788 juta atau setara dengan Rp 9 triliun, Daily Mail (23/07).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaPer detiknya ada kerugian yang harus ditanggung Meta ketika platformnya mengalami gangguan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaJangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaPengeluaran untuk beriklan tersebut dilakukan oleh akun Facebook Anies Baswedan sebesar Rp30.279.752.
Baca Selengkapnya