Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengungkap legenda ular pemakan manusia dari Kalimantan

Mengungkap legenda ular pemakan manusia dari Kalimantan Ular berbahaya dari Kalimantan. © Alamy

Merdeka.com - Alkisah, ratusan tahun silam saat Belanda masih menjajah bumi Kalimantan, ada sekelompok suku Dayak yang meninggalkan kampungnya menuju pedalaman demi menghindari penjajah. Saat itulah mereka berhasil menemukan sebuah lembah di kaki pegunungan, di sana mereka membuat perkampungan baru.

Sayangnya, ketenangan itu rusak setelah anak-anak mereka mulai menghilang diambil ular raksasa. Hari demi hari, banyak penduduk kampung menjadi saksi kemunculan ular raksasa yang memangsa anak kecil.

Tak ingin hanya berdiam diri, penduduk mulai membuat senjata dan pergi mencari sarang sang ular. Lalu ditemukanlah sarang mirip gua, di sebuah pulau kecil di tengah sungai, yang berisi dua ular raksasa bersama seekor ular misterius lain yang bertubuh kecil.

Ingin lepas dari tragedi, penduduk lantas berbondong-bondong membunuh ular raksasa itu. Dan berhasil. Tapi kemudian mereka membiarkan ular kecil pergi dan membuatnya berjanji untuk tidak memangsa manusia lain.

Itulah sekelumit legenda tentang ular pemakan manusia dari suku Dayak di Kalimantan. Pertanyannya, benarkah ular pemangsa manusia itu ada?

Pertama perlu diketahui bila Kalimantan dipenuhi hutan berusia 140 juta tahun, salah satu yang tetua di muka Bumi. Hewan-hewan di pulau Kalimantan telah mengalami evolusi besar pasca zaman es, termasuk ular. Saat ini ilmuwan memperkirakan ada 150 spesies ular di pulau berjuluk 'Borneo' ini. Pertanyaan selanjutnya, mana dari 150 spesies itu yang paling berpotensi sebagai ular pemakan manusia? Penasaran? Berikut adalah 4 ular paling berbahaya asal Kalimantan yang bisa jadi 'tersangka' dalam legenda itu.

Ular welang kepala merah (Bungarus flaviceps)

Ular ini tergolong berbisa dan cukup berbahaya, apalagi bila sedang di air. Welang kepala merah mempunyai racun saraf atau neurotoksin. Dan bila ada korban yang tergigit di dalam air, maka dia akan mengalami kelumpuhan, tenggelam dan tidak bisa bernapas.

Racun ular ini juga tidak mudah disembuhkan oleh anti racun jika tidak segera diberikan pada korban. Salah satu korban keganasan ular ini adalah Joseph Slowinski, pakar ular yang tergigit tahun 2001 silam. Tetapi, ular welang kepala merah tidak bisa dikatakan ular raksasa pembunuh manusia mengingat ukurannya cukup kecil meski panjangnya bisa mencapai dua meter.

Pit viper (Trimeresurus albolabris)

Pit viper daun atau ular hijau termasuk ular berbisa endemik Asia Tenggara. Ular dengan kepala segitiga ini sangat terkenal akan bisanya yang mematikan, tidak aneh bila ular ini masih satu keluarga dengan ular Fer-de-lance, si pembunuh dari Amerika Selatan.

Ular ini kerap terlihat bergelantungan di pohon menunggu mangsanya, seperti burung dan serangga kecil lain. Racun ular ini cukup spesial karena menyerang sistem peredaran darah jantung, menurunkan tekanan darah secara drastis.

Kembali lagi, meski reputasi racunnya terkenal berbahaya, ular ini cukup kecil dengan panjang tak sampai satu meter. Mereka juga tergolong pemburu yang menanti buruan datang, bukan yang aktif berburu mangsa. Sehingga kemungkinannya menjadi ular yang ditakuti suku dayak cukup kecil.

King Kobra (Ophiophagus hannah)

Seperti namanya, King Kobra adalah ular berbisa terbesar di dunia, dengan panjang mencapai 5 meter. Meski tidak bisa menembakkan bisa seperti ular kobra biasa, satu gigitan King Kobra cukup untuk membunuh 20 orang dan satu ekor gajah.

Ular ini juga tidak hanya aktif malam hari, tetapi siang hari, membuatnya pantas disebut 'naga' seperti yang digambarkan penduduk. Mereka juga satu-satunya ular yang membangun sarang untuk bertelur.

Sayangnya King Kobra masih belum bisa disebut ular pemakan manusia Kalimantan. Alasannya? Mungkin ular ini besar, tetapi makanan mereka hanya kadal dan mamalia kecil. Selain itu, pada dasarnya King Kobra bukanlah ular yang suka menyerang manusia. Mereka lebih memilih menghindar dari pada berinteraksi dengan kita.

Sanca Kembang (Python reticulatus)

Ular satu ini termasuk pemecah rekor ular terpanjang di dunia, dengan panjang sampai 10 meter! Meski pun rata-rata yang ditemukan kini hanya 4 meteran, tidak butuh sanca 10 meter untuk menelan utuh-utuh seorang anak kecil.

Ular sanca yang termasuk jenis piton memang tidak berbisa, namun belitan dan rahang yang bisa terpisah membuatnya mampu memangsa hewan lain yang berukuran berkali kali lipat.

Berdasarkan penelitian tahun 2011, satu per empat warga sebuah desa pelosok bernama Agta di Filipina menjadi korban serangan sanca. Selain itu laporan WHO di tahun 2010 memuat kasus ular piton yang menelan seorang petani di Sulawesi. Tak salah bila akhirnya sanca kembang menjadi ular yang paling diduga kuat sebagai ular pemakan manusia dari Kalimantan. Meskipun ular sanca tidak makan anak-anak setiap hari seperti yang digambarkan oleh legenda.

Sumber: BBC, pnas.org. Wikipedia, eol.org

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ciri Berlian Asli yang Gampang Dikenali, Simak Ulasannya
Ciri Berlian Asli yang Gampang Dikenali, Simak Ulasannya

Ada beberapa ciri atau tanda yang dapat Anda kenali untuk membedakan berlian asli dan palsu.

Baca Selengkapnya
Hanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Mirip Naga
Hanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Mirip Naga

Mengungkap misteri Lanthanotus borneensis, biawak langka tanpa telinga di hutan hujan dataran rendah Kalimantan.

Baca Selengkapnya
"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongoya Bikin Melongo

Temuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi, Usianya Lebih dari 2.000 Tahun
Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi, Usianya Lebih dari 2.000 Tahun

Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongo

Kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya
Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia
Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia

Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.

Baca Selengkapnya
Ular Besar ini Tak Punya Harga Diri, Berkali-kali Dibanting & Diomeli Emak-emak karena Memakan Ayamnya
Ular Besar ini Tak Punya Harga Diri, Berkali-kali Dibanting & Diomeli Emak-emak karena Memakan Ayamnya

Aksi emak-emak tangkap ular dengan tangan kosong, lalu banting ke tanah lantaran kesal.

Baca Selengkapnya
5 Pedang Kuno Berusia Ribuan Tahun yang Ditemukan Arkeolog
5 Pedang Kuno Berusia Ribuan Tahun yang Ditemukan Arkeolog

Semuanya memiliki nilai sejarah yang tinggi dan informasi tentang persenjataan di masa lampau.

Baca Selengkapnya